Archive for Agustus 2018


Materi pembelajaran:
1.Menguraikan Pengertian peluang usaha 
2.Menguraikan sumber peluang usaha 
3.Menganalisis peluang usaha 
4.Menguraikan risiko usaha 
5.Mencontohkan peluang usaha sesuai program keahlian 
6.Merencanakan peluang usaha di lingkungan sekolah dan tempat tinggal
7.Mencontohkan spesifikasi produk pada peluang usaha tersebut





1.Pengertian peluang usaha
Kata Peluang jika dalam bahasa Inggris yaitu “Opportunity”, dapat diartikan sebagai Kesempatan yang muncul suatu kejadian ataupun momen. Istilah Peluang Usaha sendiri terdiri dari 2 (dua) kata yaitudari suatu kejadian ataupun momen. Istilah Peluang Usaha sendiri terdiri dari 2 (dua) kata yaitu dari kata Peluang dan kata Usaha. Kata Peluang dapat diartikan sebagai kesempatan yang datang atau sesuatu yang terjadi yang bisa menghasilkan keuntungan. Sedangkan Kata Usaha dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk mengarahkan tenaga dan pikiran dalam mencapai target atau tujuan.
Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud Peluang Usaha adalah suatu kesempatan yang datang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan. Atau dapat didefenisikan juga sebagai kesempatan yang muncul pada waktu tertentu yang dapat memberikan kesempatan besar untuk memperoleh keuntungan, jika dalam kesempatan itu dilakukan suatu tindakan dengan mengarahkan tenaga dan pikiran.
(http://www.pengertianku.net/2016/11/pengertian-peluang-usaha-secara-umum-dan-contohnya.html)
-Menurut para ahli
§  Arif F. Hadiparanata: Peluang usaha adalah sebuah resiko yang harus diambil dan dihadapi untuk mengelola dan mengatur segala urusan yang ada hubungannya dengan finansial.
§  Thomas W. Zimmerer: Peluang usaha adalah sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari
§  Robbin and Coulter: Peluang usaha adalah sebuah proses yang melibatkan invidu atau kelompok yang menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai tumbuh guna memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan.(http://www.bisnisme.com/pengertian-peluang-usaha-menurut-ahli-beserta-contohnya/)

2.Sumber peluang usaha
 1.Peluang dari Diri Sendiri
Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannya adalah peluang yang bersumber dari dalam diri sendiri. Alasannya adalah sebagai berikut:
  1. Usaha membutuhkan proses yang panjang dan bahkan bisa seumur hidup sehingga harus membuat Anda bahagia dan sukses.
  2. Usaha membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi, sehingga kunci kesuksesannya adalah Anda mencintai pekerjaan atau usaha tersebut.
  3. Kesuksesan usaha adalah akumulasi dari kesuksesan menaklukkan kegagalan demi kegagalan hingga semuanya bisa terwujud. Untuk itu, bila Anda mampu mengerjakan, terampil, ahli, dan memiliki pengetahuan yang cukup, maka Anda akan cepat sukses. Usaha itu yang penting bersumber dari apa yang Anda punyai bukan yang orang lain miliki (foto copy).

image source: puducherry.locanto.in

Salah satu peluang yang berasal dari diri Anda adalah sebagai berikut:
a. Hobi
Hobi bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam berwirausaha, bahkan usahanya bisa berkembang dan tumbuh pesat.
Contoh:

  • Bill Gates yang hobi mengotak-atik komputer, beranggapan bahwa mesin main frameyang diciptakan oleh IBM terlalu besar. Kemudian dia berpikir dan memperoleh inspirasi.
  • Banyak orang kesulitan untuk menggunakan mesin komputer yang besar, sebagian besar orang ingin komputer yang praktis, kecil, bisa diletakkan di atas meja canggih.
  • Ketidaksempurnaan sistem operasi yang ada dalam komputer telah menginspirasikannya untuk menciptakan DOS (Disk Operating System) yang kemudian berkembang menjadi Windows.
  • Dari gang septi Caladi No. 59, Marius Widyarto terinspirasi untuk membuat usaha kaos. Dengan berbekal hobi menyablon kaos, dia mulai memasarkan kaos produksinya pada teman-temannya. Ternyata banyak banyak temannya yang tertarik, dan mengira bahwa kaos tersebut berasal dari luar negeri. Inilah cikal bakal dari bisnis kaos yang terkenal dengan merk C59.

b. Keahlian
Keahlian yang Anda miliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan bidang keahlian.

Contoh:
Pendiri dan pencipta mesin pencari (search engine) Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin yang ahli dalam matematika dari Stanford University, menemukan peluang usaha dari masalah dan kesulitan yang mereka hadapi.
c. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan
Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling potensial untuk menemukan peluang emas karena Anda sudah mengetahui, mempelajari dan memahami bidang yang Anda tekuni.
Contoh:

  • Seorang lulusan tata boga, menemukan peluang usaha dengan cara berkreasi membuat makanan dan minuman yang belum pernah ada (teori ketidaksempurnaan dan berpikir berbeda) untuk ditawarkan dan dicoba oleh teman-temannya (riset dan trial) hingga ia tahu jenis makanan dan minuman yang disenangi orang banyak.
  • Seseorang lulusan SMK jurusan teknik mesin yang terus mendalami bidang perbaikan motor atau mobil, akhirnya memahami bahwa usaha itu bersumber dari banyaknya keluhan dan kesulitan yang dihadapi pemilik motor atau mobil. Oleh karena itu, akhirnya ia hanya terfokus pada bidang tersebut. Misalnya, jasa AC mobil, aksesoris, perbaikan mesin motor, modifikasi motor dan mobil, pengecatan, atau yang lainnya.

2. Peluang dari Lingkungan

Banyak peluang dan inspirasi yang timbul dari lingkungan, antara lain:
  1. Usaha atau bisnis orang tua. Dalam diskusi setiap harinya, orang tua Anda sering mencerikan kesulitan-kesulitan bisnisnya. Hal itu dapat mendatangkan inspirasi bila Anda hubungkan dengan latar belakang pendidikan, hobi, pengetahuan, dan keahlian yang Anda miliki.
  2. Lingkungan rumah, yaitu tetanggga, teman sekolah, dan teman main.
    Contoh:
    Bob Sadino mendapatkan inspirasi dan ide usahanya dari lingkungan tempat ia tinggal dan dari hal-hal yang setiap hari ia lakukan hingga menjadi sebuah peluang usaha. Diawali dari tetangganya, ia mendapatkan 50 ekor ayam hingga menghasilkan telur yang yang ditawarkan pada kaum ekspatriat di daerah Kemang. Lingkungan ekspatriat ternyata sangat peduli dengan faktor higienis, kebersihan, dan bebas pestisida. Inilah yang menginspirasinya untuk mengembangkan kebun sayur-sayuran organik dengan cara hidroponik.         (Ambadar, et.al. 2003)
  3. Saat Anda berkunjung keberbagai tempat.

3. Peluang dari perubahan yang Terjadi
1.Perubahan lingkungan. Misalnya, terjadi pembangunan perumahan baru di sekitar kompleks tempat tinggal Anda, berarti terjadi perubahan jumlah penduduk yang mengakibatkan perubahan tingkat permintaan kebutuhan setiap keluarga. Muncullah peluang untuk mendirikan usaha baru guna memenuhi permintaan tersebut, seperti bisnis bengkel, servis komputer, bisnis renovasi, kebutuhan rumah tangga, toko buku dan toko kelontongan, mini market, transportasi, dan lain sebagainya.
2.Perubahan musim.
3.Perubahan gaya hidup.
4.Perubahan tingkat kebutuhan tentang kesehatan, gaya hidup, dan pola makan masyarakat umumnya.
5.Perubahan tingkat pekerjaan yang semakin tinggi (berat), sehingga kebutuhan akan hiburan semakin tinggi pula.
6.Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan teknologi mobile phone (HP) dan internet sehingga memunculkan sistem penjuan online (toko online).
7.Perubahan jumlah laju pertumbuhan kendaraan yang akan memunculkan peluang penjualan suku cadang, asuransi, aksesoris, dan bengkel.

4. Peluang dari Konsumen
Suara-suara konsumen yang dapat menciptakan peluang baru di antaranya :
1.Keluhan-keluhan konsumen
2.Saran-saran konsumen
3.Permintaan khusus konsumen dan calon konsumen
4.Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu.
5.Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa Anda.

5. Peluang dari Gagasan Orang lain

Gagasan Orang lainyang bersifat orisinal yang akan memunculkan sebuah peluang baru pula. Contohnya:  Teman Anda mempunyai ide agar sampah di sekolah tidak dibuang sembarangan dan dipisahkan menjadi sampah organik dan non-organik. Ide ini dapat dijadikan peluang bagi Anda untuk mendaur ulang sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sesuatu yang berguna.

6. Peluang dari Informasi yang Diperoleh
Peluang dari Informasi yang diperoleh, antara lain:
1.Anda memperoleh informasi tentang produk baru yang sedang tren dan mengetahui cara membelinya. Sementara, dikota lain belum ada produk tersebut tetapi iklannya sudah diketahui oleh masyarakat disana. Ini berarti sebuah peluang karena kemampuan konektivitas, yaitu menghubungkan antara yang masih kosong dengan kebutuhan produk yang sedang tren.
2.Informasi tentang kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tempat lain untuk produk yang sama. Ini juga sebuah peluangkarena adanya selisih harga.
3.Informasi tentang kebutuhan produk tertentudan Anda tahu dimana bisa memperoleh produk tersebut.

3.Menganalisis peluang usaha
Inspirasi merupakan sumber dari peluang, dan Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja,

Faktor – faktor yang mempengaruhi inspirasi :
A.Faktor internal, yang berasal dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain :
1. Pengetahuan yang dimiliki
2. Pengalaman dari individu itu sendiri
3. Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
4. Instutisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

B. Faktor eksternal, hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkansebuah inspirasi bisnis, antara lain :
1. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
2. Kesulitan yang dihadapi sehari hari
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru

Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
A.  Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan,
B.  Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis,
C.  Harus bertanya kepada diri sendiri,
D.  Harus mendengarkan saran-saran orang lain,
E.  Harus mempunyai etos kerja yang tinggi,
F.   Pandai berkomunikasi.

Menganalisis Peluang Usaha dengan Analisis SWOT
Untuk dapat menganalisis peluang usaha bisa dengan menggunakan Analisis SWOT yaitu,
A. Strength adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.
B. Weakness adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha kita.
C. Opportunity adalah peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan kemampuan
D.Threat adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha.

Resep Dr.D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis
adalah sebagai  berikut :
A. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
B. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
C. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik ? “.
D. Bertanya dan dengarkanlah.
E. Peluas pikiran anda
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
1.    Work hard ( kerja keras )
2.    Work smart ( kerja cerdas )
3.    Enthusiasm ( kegairahan )
4.    Service ( pelayanan )

Sumber Informasi Peluang Usaha
Persyaratan sumber informasi peluang usaha antara lain :
1. Datanya harus lengkap
2. Dapat dipercaya dan masih berlaku.

Sumber informasi peluang usaha dapat diperoleh dari :
1. Bagian pemasaran dan penjualan
2. Kedudukan perusahaan di pasar
3. Bagian pembukuan
4. Hasil penelitian pasar
5. Konsumen/Pembeli/Pelanggan dan Distributor
6. Hasil penelitian pemasaran
7. Para pesaing
8. Wilayah niaga
9. Media massa, dll

Analisis Peluang Usaha berdasar jenis Produk/Jasa
A.    Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
B.    Modal,apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
C.    Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.

Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut :
A.    Pengaruh lingkungan sekitar.
B.    Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
C.    Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
D.    Banyak sedikitnya pesaing.
E.    Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.

Contoh peluang usaha dibidang Jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut :
1.    Jasa servis
2.    Jasa hiburan
Contoh : Bioskop, Kafe, Layar Tancap, dan sebagainya.
3.    Jasa transportasi
Contoh : Menyediakan Angkutan antar jemput anak sekolah, Rental Mobil, dan sebagainya.

Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan daya beli Konsumen.
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan Observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara :
A.    Mengadakan pengamatan langsung ke pasar,
B.    Melakukan wawancara,
C.    Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.

Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut :
A.    Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
B.    Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat.
C.    Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.

Menganalisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha diantaranya sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Adanya Visi, Misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha.
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha.
4. Adanya SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal  dan didukung teknologi yang tinggi.
5. Adanya manajemen usaha yang baik.
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa.
7. Adanya dana yang cukup.
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha.
9. Adanya minat terhadap bidang usaha.
10. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
11. Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.

Seorang pelaku bisnis bisa gagal desebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
2. Kurangnya perhatian dan kurang memberikan komitmen yang penuh kepada usahanya
3. Lemahnya system control
4. Kurangnya modal
5. Kalah bersaing

Persiapan dan langkah – langkah menganalisis peluang usaha

Persiapan dan langkah langkah, antara lain sebagai berikut :
A. Membuat sketsa bidang usaha yang hendak ditekuninya
B. Penyedian modal
C. Mengurus izin usaha
D. Menyiapkan tenaga kerja
E. Menyiapkan sarana dan prasarana
F. Menyiapkan bahan baku
G. Menetapkan lokasi usaha
H. Menetapkan metodologi usaha
I.  Menetapkan teknologi usaha
J. Menetapkan manajemen usaha
K. Mencari mitra usaha
 
Keberhasilan Usaha dan kegagalan usaha

Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan delapan karakteristik Wirausaha yaitu,
1. Memiliki rasa bertanggung jawab atas usaha – usaha yang dilakunkanya
2. Lebih memilih resiko yang moderat
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik segera
5. Beriorentasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh kedepan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginanya dimasa depan yang lebih baik
7. Memeiliki keterampilan dalam mengrogamisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang

Secara umum faktor keberhasilan dan kegagalan usaha akan dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut :
A. Pola pikir atau cara pandang terhadap usaha atau pekerjaan yang dijalankan
(positif atau negatif).
B. Kepuasan diri
C. Keinginan untuk maju/mencapai lebih
D. Kontrol terhadap pengeluaran
E. Budaya instan
F. Manajemen waktu (disiplin waktu)
G. Kejujuran
H. Komitmen
I. Ketekutan dan motivasi
J. Kreativitas dan inovasi
K. Refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan maupun kebiasaan.

Faktor – faktor kegagalan usaha adalah :
A. Diabaikan oleh pemiliknya
B. Kecurangan dan pencurian
C. Kurang keterampilan dan keahlian
D. Pengalaman yang tidak seimbang
E. Masalah pemasaran
F. Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan uang yang kurang baik
G. Pengeluaran biaya yang tinggi
H. Persediaan dan peralatan yang berlebihan
I. Pengawasan persediaan yang buruk

Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
A. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
B. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
C. Intropeksi diri.
D. Mendengar saran-saran orang lain.
E. Bersemangat dan bergaul.

4.Resiko usaha

Definisi Resiko Usaha

Mari kita membahas kembali secara mendalam mengenai pengertian resiko usaha. Kali ini kita akan membahas definisi resiko bisnis menurut pendapat para ahli atau tokoh yang telah memahami dan mengerti dengan lebih baik serta berpengalaman mengenai teori resiko usaha. Berdasarkan definisi menurut Abbas Salim, ada 3 faktor yang mempengaruhi ketidakpastian yang nantinya akan menyebabkan resiko kerugian. Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1.     Ketidakpastian ekonomi (economoc uncertainly caused)
2.     Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused)
3.     Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly caused)
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih terdapat banyak faktor resiko usaha. Faktor yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan timbulnya resiko usaha antara lain adalah dikarenakan oleh faktor perubahan lingkungan, sosial dan ekonomi, gaya hidup yang meliputi tren pasar atau perkembangan, kemajuan teknologi, dan budaya. Selain itu dari faktor individu atau sumber daya manusia, masih terdapat kesalahan strategi dan pemasaran (marketing), pengambilan keputusan yang tidak tepat, persiapan yang kurang matang, manajemen serta sistem yang kurang baik dan kurang bertanggung jawab. Faktor resiko usaha juga dapat menyebabkan kegagalan usaha jika berkaitan dengan akibat perencanaan yang kurang matang terkait modal usaha, bakat dan keterampilan yang tidak sesuai atau dipaksakan (tidak cocok dengan passion), kurang berpengalaman atau masih dalam tahap coba-coba, tidak memahami bagaimana cara memasarkan produk yang baik dan benar, serta tidak yakin dan tidak bersemangat dalam berbisnis, maka dari itu tidak akan memiliki etos kerja yang tinggi.

Kategori Resiko Usaha

Berdasarkan kerugian yang dapat diakibatkan, Resiko Usaha dikategorikan menjadi Resiko Spekulatif dan Resiko Murni (Pure Risk)

A. Resiko Spekulatif

Resiko  spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang. Peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Contoh dari resiko spekulatif adalah: pembelian saham di bursa efek. Pembelian saham di bursa efek memiliki resiko spekulatif, karena akan ada dua peluang kemungkinan yang terjadi. Peluang pertama adalah peluang keuntungan, keuntungan yang akan didapat oleh pemegang saham dikarenakan telah mendapatkan pembagian keuntungan dari perusahaan yang menerbitkan saham tersebut(dividen). Dan peluang kedua adalah peluang kerugian, kerugian yang akan didapat oleh pemegang saham, dikarenakan perusahaan yang menerbitkan saham yang Anda beli telah mengalami kerugian yang besar, sehingga perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.
B. Resiko Murni
Resiko murni adalah resiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian. Namun apabila resiko ini tidak terjadi, juga tidak akan menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan. Ada dua macam akibat yang muncul dari terjadinya resiko ini, terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break event. Macam-macam contoh dari resiko murni adalah seperti : pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan. Contoh lain dari resiko murni adalah: terjadinya suatu resiko murni pada sebuah rumah makan yang diakibatkan dari kebakaran, rumah makan tersebut dapat dipastikan mengalami banyak kerugian, dikarenakan seluruh asetnya telah habis terbakar. Hanya akan ada dua macam akibat yang terjadi dari kebakaran tersebut. Akibat yang pertama adalah tutupnya rumah makan tersebut karena seluruh asetnya telah habis karena hangus terbakar atau ditutupnya sementara rumah makan tersebut dikarenakan pembangunan ulang dari rumah makan itu.
Berdasarkan kontrol, Resiko Usaha dapat dikategorikan menjadi berikut:

A. Resiko yang dapat dikendalikan

Suatu perusahaan mengeluarkan sebuah produk baru untuk siap dipasarkan. Setelah  berbulan-bulan produk tersebut berada dipasaran, perusahaan tak kunjung memperoleh keuntungan atau pengembalian atas modal dari produk tersebut. Sudah dapat dibayangkan resiko yang muncul dari kejadiaan tersebut, pasti adalah sebuah kerugian yang cukup besar. Tetapi, resiko dari kejadian tersebut masih dapat diatasi dan dikendalikan sebelum kerugian yang didapat oleh perusahaan semakin membengkak. Perusahaan dapat mencari tau apa yang menjadi penyebab produk tersebut tidak laku dipasaran, kemudian perusahaan dapat merevisi produk tersebut, atau jika kemungkinan untuk merevisi tidak dapat dilakukan, kemungkinan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah berhenti untuk memasarkan produk tersebut dan mengganti produk tersebut dengan produk yang baru.

B. Resiko yang tidak dapat dikendalikan

Kebakaran, penipuan atau bencana alam adalah kejadian-kejadian yang tentu tidak ada seorangpun dari kita yang menginginkan hal tersebut untuk terjadi. kejadian-kejadian tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi dan diduga sebelumnya, serta resiko dari terjadinya kejadian tersebut merupakan resiko-resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. sehingga resiko ini sangat jauh berbeda dengan resiko yang dapat dikendalikan, yang masih memiliki solusi untuk mengatasi resiko tersebut.

Jenis Resiko Usaha menurut Para Ahli

Telah banyak tokoh-tokoh terkemuka yang membahas mengenai resiko usaha, tidak jarang pula yang telah menyebutkan mengenai apa saja jenis-jenis resiko usaha tersebut. Berikut akan dibahas satu per satu mengenai jenis-jenis resiko usaha. Jenis-jenis resiko usaha tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Resiko Produksi

Ketika Anda memiliki jenis usaha tertentu, misalnya saja di bidang industri clothing atau fashion yang memproduksi baju, untuk menghasilkan jumlah produk yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan haruslah memiliki otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. Namun dikarenakan prosesnya yang otomatisasi dan menggunakan mesin, biasanya dalam prosesnya sering menjadi tidak teliti. Sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat diteliti satu-persatu sebelum dijual kepada konsumen. Dampaknya adalah ketika telah sampai di tangan konsumen dan kebetulan barang atau produk tersebut ada yang cacat, maka akan merugikan perusahaan. Karena satu complaindari pelanggan dapat berakibat fatal bagi perusahaan jika satu pelanggan tersebut membicarakannya kepada calon pembeli yang lain. Maka dari itu akan menimbulkan resiko usaha. Selain faktor non-human dalam proses produksi, faktor SDM nya juga berpengaruh. Misal untuk tanggung jawab, etos kerja, ketelitian, ketekunan, dan lain sebagainya.

2. Resiko Pemasaran

Resiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran produk. Yang perlu Anda kuasai adalah bagaimana teknik memasarkan produk dengan efektif agar produk yang Anda hasilkan dapat diterima dengan baik oleh pembeli. Masalah yang sering dihadapi adalah kita sering kesulitan untuk mengusai teknik marketing yang baik. Cara yang dapat dilakukan antara lain adalah lebuh sering mengikuti smeinar atau workshop mengenai teknik-teknik marketing, sering membaca buku, serta belajar langsung dari mentor atau seseorang yang telah sukses. Intinya adalah Anda harus lebih memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan.

3. Resiko Sumber Daya Manusia

Seringkali ketika memiliki bisnis yang telah berkembang dengan baik, Anda memerlukan bantuan untuk menjalankan usaha tersebut. Hal yang selalu dilakukan adalah merekrut karyawan atau pegawai. Namun seringkali masalah yang kerap terjadi adalah masalah dengan sumber daya manusia itu sendiri. Misalnya sifat pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. Yaitu misalnya sifat dan sikap seperti malas bekerja, kurang bertanggung jawab, tidak jujur, dan lain sebagainya. Pada intinya hal-hal tersebut akan merugikan perusahaan. Hal yang dapat dilakukan adalah lebih cermatd an teliti dalam menerima karyawan. Anda dapat menerapkan misalnya beberapa test seperti test psikologi, wawancara, dan persyaratan lain yang dilakukan terlebih dahulu sebelum menerima karyawan tersebut untuk bekerja di perusahaan Anda.

4. Resiko Finansial

Memiliki usaha dan  bisnis berarti siap dengan resiko ketidakpastian income atau pendapatan usaha. Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar. Perlu diketahui bahwa resiko kerugian juga amatlah besar. Yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan diri dengan lebih baik bila kendala tersebut muncul. Kemudian Anda harus menyiapkan langkah penyelesaiannya agar Anda tidak terus mengalami kerugian yang signifikan dan yang akan berakibat buruk bagi perusahaan.

5. Resiko Lingkungan

Tidak jarang resiko lingkungan juga muncul bagi usaha Anda. Misalnya Anda memiliki jenis usaha perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka Anda harus memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan dari perusahaan Anda. Buatlah sebisa mungkin agar lebih ramah lingkungan dan tidak merugikan lingkungan sekitar. Contoh yang lain adalah usaha bengkel mobil atau motor. Kerugian yang sering dialami misalnya adalah tentang polusi suara yang dihasilkan. Anda harus dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan, misalnya dengan dengan mengusahakan membangun usaha bengkel tersebut tidak dekat pemukiman padat penduduk, dan alternatif upaya pencegahan lainnya.

6. Resiko Teknologi

Resiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai resiko teknologi yang sering digunakan. Usaha yang dijalankan biasanya selain dibantu dengan tenaga karyawan, namun juga menggunakan bantuan mesin atau teknologi. Masalah yang sering muncul adalah waktu pemakaian alat yang harus selalu dipantau. Jika pemakaian alat terlalu lama dan tidak dilakukan service secara berkala, maka kemungkinan alat akan rusak dan tidak dapat dipergunakan. Hal ini merupakan kerugian bagi perusahaan Anda, maka dari itu perawatan alat, mesin dan teknologi benar-benar harus diperhatikan.

7. Resiko Permintaan Pasar

Kesuksesan tidak lantas membuat usaha Anda memiliki jaminan akan berhasil dalam jangka waktu yang lama. Anda harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan. Mungkin pada saat ini permintaan pasar pada prosuk yang Anda hasilkan cukup besar, namun apakah ada jaminan bahwa 5 atau 10 tahun ke depan pasar masih menginginkan produk Anda? Maka dari itu Anda harus selalu memikirkan inovasi-inovasi produk yang dapat dilakukan dan melihat peluang apa yang harus Anda pertimbangkan untuk jenis usaha berikutnya.

8. Resiko Perbaikan

Jika Anda ingin melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis Anda, maka sebaiknya lebih berhati-hati. Anda harus melihat banyak faktor-faktor seperti kebutuhan pasar, inovasi prosuk apakah yang akan dilakukan, dan lain sebagainya. Karena bukan tidak mungkin perbaikan yang ingin Anda lakukan bisa berakibat buruk dan negatif bagi perusahaan Anda. Dengan kata lain perbaikan tersebut tidak atau kurang sesuai dengan harapan Anda. Maka dari itu, Anda harus memastikan terlebih dahulu jenis dan prospek ke depan atas perbaikan yang ingin Anda lakukan, naik terkait sumber daya alam, teknologi, market pasar, dan lain sebagainya.

9. Resiko Kerjasama

Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi usaha Anda. Anda harus memilih partner bisnis Anda secara tepat dan hati-hati. Mulailah dengan tidak langsung mempercayai orang yang Anda kenal kemudian Anda jadikan mitra bisnis Anda. Anda harus mengenal terlebih dahulu orang tersebut dengan lebih baik. Hal ini diperlukan agar dikemudian hari Anda terhindar dari resiko penipuan, dan partner yang kurang baik sehingga berdampak merugikan perusahaan Anda.

10. Resiko Peraturan Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menaati peraturan dan hukum yang berlaku. Terkait dengan usaha yang dijalankan, kita juga harus mempertimbangkan usaha kita tersebut aman. Pemerintah biasanya selalu memberikan peraturan yang mana peraturan tersebut harus kita lakukan sebagai seorang pelaku bisnis. Pastikan jenis usaha yang Anda jalankan tidak melanggar peraturan pemerintah sehingga Anda akan mendapatkan jaminan usaha yang baik.

11. Resiko Pengembangan Asset

Ketika telah mencapai kesuksesan awal, pastilah terdapat keinginan untuk scale up. Namun Anda harus berhati-hati untuk mempertimbangkan jenis pengembangan apa yang akan Anda dan perusahaan Anda lakukan. Terutama Anda harus berhati-hati jika ingin mengembangkan asset Anda. Usahakan untuk melihat, memperkirakan, serta menghitung kembali resiko apa saja yang kemungkinan akan muncul. Sehingga jika Anda telah mengetahui hal tersebut dari awal, Anda dapat menyipakan langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Manajemen Resiko Usaha


Untuk dapat mengatasi resiko usaha perlu adanya sebuah strategi yang tertata dengan baik. Ilmu Risk management atau Manajemen Resiko Usaha sudah pasti harus Anda baca sebagai kalangan para entrepreneur. Jika Anda berani menghadapi resiko tentunya harus punya persiapan matang sebelumnya. Berikut adalah 4 langkah mudah memanage resiko usaha:

1. Identifikasi Resiko

Dari berbagai jenis resiko usaha yang telah dipaparan sebelumnya, Anda dapat mencoba identifikasi kira-kira dari jenis resiko tersebut yang dapat muncul dalam usaha Anda adalah yang mana. Terkadang proses ini terlalu menjemukan karena ternyata resiko yang Anda bayangkan sebelumnya dapat muncul lebih banyak. Namun ketika resiko ini lebih sedikit dampaknya daripada keuntungan tentunya Anda tidak akan sia-sia berusaha untuk mengatasi resiko ini. Inti dari proses ini adalah dibuatnya sebuah daftar dari setiap resiko yang dapat terjadi pada usaha Anda.

2. Ranking Berdasar Kerugian

Setelah memiliki daftar tentang berbagai resiko usaha, saatnya Anda menganalisa dan mengurutkannya berdasarkan dampak terburuk. Anda harus fokus pada resiko yang paling besar akibatnya dan paling sering dialami terutama terhadap jenis usaha Anda yang serupa. Cari apa saja dampaknya terhadap Anda, terhadap karyawan, terhadap kelangsungan perusahaan dan bahkan terhadap lingkungan.

3. Control Resiko

Daftar dengan berbagai resiko ini tidak akan berarti jika tidak ada rencana aksi yang dapat dilakukan untuk penganggulangannya. Dalam menyikapi resiko usaha terdapat 5 bentuk sikap:

a. Risk Avoidance (Menghindari Resiko). 

Sikap berikut sering kali tidak efektif karena dengan menghindari resiko ini berarti Anda tidak berani mengambil kesempatan untuk berusaha dan mengatasi resiko, Anda bahkan tidak belajar akan apapun. Tindakan ini berarti Anda tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan resiko tersebut terjadi, termasuk tidak jadi melakukan suatu strategi usaha yang telah disusun.

b. Risk Reduction (Mengurangi Resiko).

Hal ini berarti mencari sebuah tindakan untuk mengurangi kerugian dari sebuah resiko yang dapat terjadi. Kemungkinan resiko terjadi tetap ada namun dampaknya sebisa mungkin diminimalisir. Misalnya, sistem alarm pendeteksi kebakaran, kebakaran tetap dapat terjadi namun resiko kerugian dapat dikurangi dengan sistem ini.

c. Risk Transfer (Memindahkan Resiko).

Selain menghindari dan mengurangi resiko, kita juga bisa mengalihkan resiko. Kita bisa mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain dengan membayar jasa tersebut. Contoh jika Anda memiliki perusahaan barang pecah belah dan harus mengirimkannya ke tempat yang cukup jauh dan jalan yang kurang memadai, daripada Anda sendiri atau karyawan sendiri yang mengantar lebih baik Anda memilih membayar jasa pengantar yang memiliki asuransi barang pecah belah. Tentu resikonya akan Anda pindahkan ke pihak pengantar ini.

d. Risk Retention (Menerima Resiko).

Menerima artinya Anda hanya bisa merelakan kerugian tersebut terjadi. Sikap ini tentunya diambil jika tidak ada cara lain untuk menghadapinya. Contohnya jika Anda salah menghitung uang atau salah mengirim barang tentunya kerugian mau tidak mau harus Anda terima. Perlu diingat pula jika dampak kerugiannya terlalu besar maka lebih baik menghindari daripada menerimanya.
4. Monitoring dan Review
Setelah Anda berhasil mengidentifikasi Resiko dan memilih strategi yang dapat diterapkan untuk setiap resiko, saatnya Anda untuk selalu waspada akan segala isu yang ada. Sebuah Isu adalah sebuah gejala dari datangnya sebuah resiko atau bahkan krisis yang akan melanda. Sebuah isu tentu tidak selalu memiliki gejala tapi setidaknya setelah mengenal jenis-jenis resiko usaha ini maka Anda akan tahu dimana fokus Anda akan tertuju jika resiko tersebut terjadi. Jika sebuah isu tersebut telah menjadi resiko yang sebenarnya dan mendatangkan krisis saatnya Anda meresolusi atau mengevaluasi apakah tindakan Anda terhadap resiko tersebut berhasil sesuai yang Anda rencanakan atau tidak. Setidaknya setelah Anda berhasil mendapatkan hasil review ini akan Anda jadikan bahan pembelajaran untuk dapat lebih baik jika menghadapi resiko ini kembali.

Manfaat Melakukan Analisa dan Manajemen Resiko Bisnis


1. Sebagai Bahan Evaluasi dan Keputusan Usaha

Evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran  evektifitas strategi yang telah digunakan dan yang telah dilakukan di masa yang telah lalu untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan. Hasil dari analisa resiko bisnis, akan menjadi sebuah bahan bagi Anda untuk mengevaluasi apakah cara-cara yang telah Anda lakukan selama ini adalah cara-cara yang sudah benar dan tepat untuk mencapai tujuan Anda ataukah belum. Serta agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama, yang pernah Anda lakukan di masa yang  lalu sehingga menyebabkan Anda terhambat untuk mencapi tujuan Anda. Dengan adanya evaluasi, akan lebih mempermudah Anda untuk dapat membuat suatu keputusan usaha yang lebih tepat.

2. Peningkatan Produktifitas dan Keuntungan

Produktivitas merupakan suatu kegiatan produksi yang menjadi sebuah ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Melalui manajemen resiko bisnis yang Anda lakukan, akan membuat Anda lebih berhati-hati dan jeli dalam menjalankan bisnis Anda, agar tidak jatuh kedalam lubang yang sama. Otomatis akan ada peningkatan produktifitas yang terjadi, serta keuntungan yang diperoleh akan ikut meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya manajemen resiko bisnis yang dilakukan.

3. Memudahkan Estimasi Biaya

Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Estimasi biaya adalah hal yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Ketidakakuratan estimasi biaya dapat memberikan dampak yang negatif bagi pihak-pihak yang terlibat dan untuk berjalannya proses produksi itu sendiri, seperti terhambatnya proses produksi dalam suatu perusahaan.  Dengan adanya analisa serta manajemen resiko bisnis, akan mempermudah Anda untuk menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan, seperti : estimasi biaya produksi usaha Anda.

4. Bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan adalah tanggung jawab perusahaan kepada konsumen, karyawan, pemegang saham dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan ini, berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan. Banyak sekali argumen-argumen yang ada, yang mengatakan bahwa suatu perusahaan tidak boleh memutuskan sebuah keputusan hanya berdasarkan pada faktor keuangan, yang hanya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan, baik untuk saat ini maupun saat yang akan datang. Berikut adalah jenis peranan tanggung jawab sosial perusahaan :

·         Tanggung jawab terhadap konsumen

Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen sangat luas, tidak hanya sekedar menyediakan barang atau jasa yang konsumen butuhkan tetapi perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk menjamin keselamatan konsumen, ketika menggunakan atau mengomsumsi produk atau jasa yang dihasilkan melalui proses produksi perusahaan.

·         Tanggung jawab terhadap karyawan

Perusahaan memiliki tanggung jawab penuh untuk keselamatan seluruh karyawannya selama proses produksi berlangsung. Beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya adalah dengan memeriksa seluruh mesin dan peralatan produksi, untuk memastikan semuanya berfungsi dan berjalan dengan baik serta menyediakan dan mengharuskan para karyawan untuk menggunakan perlengkapan-perlengkapan kerja, seperti: kacamata dan masker guna untuk menghindari cidera dalam kerja.

·         Tanggung jawab terhadap pemegang saham

Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan rasa puas bagi para pemegang saham. Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk memberikan rasa puas bagi para pemegang saham, diantaranya adalah: meningkatkan jumlah produksi yang paling banyak memberikan keuntungan di perusahaan atau dengan mengoptimalkan kerja para karyawan perusahaan.

·         Tanggung jawab terhadap lingkungan

Polusi udara, polusi air, dan polusi tanah adalah contoh-contoh dampak negatif bagi lingkungan yang diakibatkan melalui proses produksi dari suatu perusahaan. Perusahaan tentu juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungannya. tetapi sayangnya, di jaman seperti sekarang ini, masih kecil kesadaran dari para pengusaha akan cara memproduksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan. padahal sebenarnya, mereka memiliki porsi tanggung jawab yang sama akan lingkungan mereka.( http://ciputrauceo.net/blog/2015/5/22/pengertian-resiko-usaha)
5.Mencontohkan peluang usaha sesuai program keahlian
Bisnis elektronika merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan karena pemainnya masih belum begitu banyak. Oleh karena itu peluang sukses melalui bisnis ini juga sangat tinggi. Nah, berikut ini adalah beberapa peluang bisnis atau peluang usaha yang bisa didapat dari hobi elektronika dan kelistrikan.
1. Servis Alat Elektronik          
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa seorang teknisi elektronika pasti mahir dalam memperbaiki berbagai macam alat elektronik. Bagi anda yang memiliki kemampuan teknik elektronika yang mumpuni, bisa coba buka jasa servis atau perbaikan alat-alat elektronik. Bisnis ini terbilang mudah dan menjanjikan dan tidak memerlukan modal yang besar.
2. Jual Komponen Elektronika
Untuk anda yang hobi elektronika dan suka berjualan, bisa coba mulai menjual komponen-komponen elektronika. Untuk berjualan komponen elektronika anda tidak perlu membangun sebuah toko atau sewa ruko yang pasti memerlukan biaya yang besar. Untuk mensiasatinya, anda bisa coba memanfaatkan media online sebagai cara pemasaran anda. Selain lebih murah, jangkauannya pun juga lebih luas.
3. Jasa Buat Rangkaian
Saat ini banyak sekali orang yang mencari alat-alat elekronika melalui media online. Jika anda memiliki kemampuan merakit komponen elektronika yang baik, coba buka jasa pembuatan rangkaian atau kit modul tertentu seperti rangkaian power bank, sampai dengan charger untuk mengisi aki otomatis.
4. Buka Pelatihan
Memiliki kemampuan teknisi elektronika yang mumpuni bisa anda manfaatkan untuk membuka pelatihan bagi para teknisi elektronika pemula. Untuk tahap percobaan, anda tak perlu mematok biaya yang mahal terlebih dahulu. Setelah pelatihan anda memiliki nama di masyarakat, barulah anda mulai beraksi.
5. Jual Beli Barang Elektronik
Saat ini banyak situs ecommerce seperti tokopedia dan lain-lain yang bisa anda manfaatkan untuk melakukan jual beli barang elektronik baik yang baru ataupun yang bekas. Anda bisa beli barang elektronik rusak dengan harga murah, lalu anda perbaiki dan jual dengan harga yang lebih tinggi.
( https://www.kompasiana.com/maspermono/56b7552a26b0bd851433e932/5-peluang-usaha-dibalik-hobi-elektronika)
6. Merencanakan peluang usaha di lingkungan sekolah dan tempat tinggal

1. Membuka Usaha Toko Alat Tulis,Jasa Fotocopy,Warnet,dan percetakan

Salah satu usaha yang sangat sesuai dan menjanjikan jika dijalankan dilingkungana dekat sekolahan adalah usaha berjualan alat tulis. Usaha yang satu ini jelas sangat dibutuhkanbukan. Para siswa pasti membutuhkan alat tulis entah itu pulpen, penggaris, buku dan lain sebagainya.
Fotoocopy adalah jasa yang sangat dibutuhkan dilingkungan sekolahan dan dilingkungan tempat tinggal tidak hanya siswa sekolah yang membutuhkan jasa fotocopy, bahkan bapak/ibu guru juga pasti memerlukan jasa fotocopy ini. Sehingga usaha ini layak anda coba jalankan jika tempat tinggal anda dekta dengan lingkungan sekolahan.
Peluang Usaha berikutnya yang bisa kita jalankan dilingkungan sekitar sekolahan dan tempat tinggal adalah usaha warnet dan percatakan, paling baik di jalankan diwilayah sekolah setingkat menengah hingga perguruan tinggi karena siswa seingkat ini sangat banyak banyaknya tugas atau laporan yang harus di kerjakan baik itu laporan pkl, tugas akhir, jilid dan lain sebagainya.

2. Kantin (warung makanan)

Sepertinya jasa yang satu ini tidak bisa dipisahkan oleh sekolahan, kantin dan ibu kantin adalah dua tokoh yang paling disukai oleh siswa. Selain itu salah satu tempat paling strategis dalam usaha kuliner ini tentu saja dilingkungan sekolahan karena saat jam istirahat akan banyak siswa pergi membeli makanan. Anda bisa menjual aneka macam kuliner, baik itu makanan maupun minuman.
Usaha ini juga menguntungkan untuk ditempat tinggal karena jika ada ibi ibu yang tidak bisa/rtidak ingin masak tinggal membeli saja di kantin kita.

3. Menjual Buku

Penting untuk diketahui banyak sekali bubu buku bacaan atau buku pelajaran yang dibutuhkan siswa atau pelajar, dan jika diperpustakaan tidak ada atau siswa mendapat tugas dari guru pasti tepat yang pertama didatangi adalah toko buku pelajaran. Anda bisa juga menjual buku buku bacaan lain seperti novel, buku cerita dan buku buku lain yang kira kira disukai dan dibutuhkan oleh para siswa.

4. Mendirikan Usaha Kos kosan

Usaha kos cocok didirikan dilingkungan sekolah atau kampus, karena siswa yang biasanya sudah kos dan tinggal senditi adalah setingkat SMP,SMA, dan kuliahan. Namun anda harus melihat terlebih dahulu para siswa yang ada di sekolahan tersebut, dari mana mereka berasal.
Pada umumnya, sekolahan terkenal dan memiliki reputasi tinggi dipilih para siswa mekipun jarak rumah dengan sekolah yang jauh dengan begitu mereka harus kos atau tinggal diasrama. Tentu saja hal imi akan menjadi peluang bagi usaha anda, anda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan cara mendirikan kos-kosan.
5. Membuka Usaha Peralatan Pendukung
Toko peralatan pendukung yang saya maksud disini adlah toko penjual peralatan pendukung untuk sekolahandan rumah tangga, contohnya seperti toko piala, peralatan olah raga,ekstrakulikulir seperti peralatan musik, alat rumah tangga dan lain lain.

6. Jasa ojek

Umumnya jasa ini di butuhkan oleh siswa-siswi sekolahan dan masyarakat.Biasanya orang tua yang kerja tidak memiliki waktu untuk menjemput anak dari sekolahan dan disini anda bisa menawakan jasa anda.

7.Menjual Mainan

Untuk Usaha ini hanya bisa dijalankan disekitar sekolah tingkatan bawah seperti TK dan SD, namun toko mainan ini akan menjadi produk yang paling potensial karena paling di senangi anak-anak. Jajakan mainan dengan harga yang tidak terlampau mahal, karena biasanya siswa yang bersekolah tidak membawa uang jajan yang besar dan sediakan selalu mainan yang baik dan tidak membahayakan.
Selain ide usaha yang cocok ada beberapa hal yang harus anda perhatikan saat membuka usaha atau menjual dagangan dilingkungan sekolah. Diantaranya adalah harga yang anda tawarkan jangan terlalu mahal, sesuaikan dengan kantong para pelajar. Layani anak anak dengan ramah dan Jangan pernah sekali kali galak terhadap anak karena anak anak palik tidak suka dengan penjual yang galak.
8.Membuka pangkas rambut
Usaha ini lumayan menguntungkan karena semua orang perlu dicukur,dan modalnya juga tidak terlalu besar asal mempunyai keterampilan mencukur yang baik.
9.Usaha konter pulsa
Ini merupakan usaha yang menguntungkan karena setiap orang yamng mempunyai HP psti perlu pulsa dan kuota untuk berhubungan jarak jauh.
7. Mencontohkan spesifikasi produk pada peluang usaha tersebut 
Buka Bisnis Elektronik untuk Pemula dengan Modal Kecil
Dalam membuka usaha elektronik tidaklah mudah. Apalagi bagi seorang pemula. Diperlukan tahapan dan langkah-langkah dalam memulai usaha elektronik. Untuk lengkapnya berikut ini cara buka bisnis elektronik untuk pemula dengan modal kecil dari awal sampai siap buka, antara lain:

1. Menentukan jenis produk
Ada banyak jenis barang elektronik yang bisa sobat jual secara online dan offline. Seperti kulkas, penanak nasi, playstation, oven, blender, mixer, kipas angin, mesin cuci, laptop, komputer, televisi, antena parabola beserta receiver, radio, air conditioning atau penyejuk ruangan, audio system hingga perabotan rumahtangga lainnya.

Dalam menentukan jenis produk maka anda harus memilih jenis produk elektronik yang sedang booming dan laris manis. Contohnya game console seperti PS yang sedang marak belakangan ini. Para penggemar game online di tanah air sangat besar di Indonesia dan seluruh dunia sehingga pangsa pasar penjualan game console luas sekali. Keuntungan dari berjualan game console misal playstation secara online cukup besar perhari.

2. Persiapan Modal
Setelah menentukan jenis produk elektronik yang hendak dijual baik itu satu macam atau beberapa macam, langkah berikutnya mempersiapkan modal usaha. Untuk membuka usaha elektronik dengan satu macam maka dibutuhkan modal kecil. Sebaliknya jika anda membuka usaha toko elektronik secara fisik dan online dengan berbagai macam barang elektronik yang dijual secara lengkap maka membutuhkan 
modal usaha yang cukup besar.

Untuk memperoleh modal usaha yang lumayan besar bagi pendirian toko elektronik online dan nyata maka anda bisa membuat proposal usaha elektronik. Kemudian mengajukan pinjaman uang kepada anggota keluarga, teman, sahabat, investor, kenalan dan lain sebagainya. Lalu langkah terakhir bisa mengajukan pinjaman modal usaha ke lembaga perbankan. Seperti bank mandiri, BRI, BNI dan bank lainnya.

Pendek kata, membuka usaha elektronik secara nyata dan online membutuhkan modal usaha yang besar. Untuk toko elektronik online pastikan mempunyai tampilan web dan desain yang bagus dan terlihat profesional serta dapat dipercaya. Anda bisa menggunakan jasa desainer website yang handal yang bisa dicari di mbah google. Selain itu, persiapkan modal usaha untuk menggaji karyawan bagian teknologi informasi dan bagian marketing.

Usaha Elektronik Tanpa Modal
Anda bisa saja menjalankan usaha elektronik tanpa modal. Namun anda terlebih dahulu harus mempunyai kenalan atau relasi terhadap distributor elektronik dan pemilik produk elektronik. Sehingga bisa menjalin kerjasama saling menguntungkan sistem konsinyasi. Dimana pemilik barang elektronik baik itu importir maupun produsen menitipkan produknya kepada anda. Tugas anda hanyalah menjualkan barang elektronik tersebut dengan selisih keuntungan sesuai yang diinginkan. Cara penjualan barang elektronik bisa secara online dan offline. Jika ada barang elektronik yang telah terjual maka anda tinggal menyetorkan uang hasil penjualan produk tersebut.

Cara lain usaha elektronik tanpa modal adalah jualan barang elektronik secara dropship. Terlebih dahulu anda mencari supplier produk elektronik yang terpercaya dan fast respon. Kemudian menjalin kerjasama sistem dropship. Selanjutnya tugas anda hanyalah mengupload foto produk elektronik yang dijual di media sosial, marketplace, blog dan lain-lain untuk tercipta penjualan. Setelah ada pemesanan barang elektronik maka anda bisa menghubungi supplier untuk mengirimkan barang elektronik bersangkutan ke alamat pemesan atas nama anda. Bagaimana mudah kan?

Kelebihan usaha jualan elektronik secara online adalah mempunyai tempat display produk elektronik secara tak terbatas. Apalagi sekarang sudah ada aplikasi scrape yang bisa mengupload banyak gambar produk elektronik yang dijual dalam satu klik dan dimasukkan ke dalam satu situs. Walaupun usaha elektronik bisa dijalankan secara online. Namun tetap dibutuhkan toko fisik elektronik untuk mendukung
penjualan online dan merasakan bentuk penampilan barang elektronik yang dijual.

3. Promosi usaha elektronik
Selepas anda mempunyai toko elektronik online dan fisik, langkah selanjutnya adalah melakukan promosi mengenai keberadaan toko online elektronik sobat dengan cara menggunakan teknik seo google, facebook marketing, memasang promosi di marketplace olx, bukalapak, tokopedia, promosi gratis di  medsos seperti google plus dan twitter, yang pastinya promosi usaha diusahakan tertarget kepada pasar yang dituju.

4. Unik
Persaingan usaha toko elektronik online sangat ketat. Sehingga anda harus memberikan keunikan dari produk elektronik yang dijual. Keunikan dalam bentuk pelayanan maupun bentuk barang elektronik yang dijual. Hal ini benar benar diperlukan supaya calon pembeli mengetahui bahwa barang elektronik yang anda jual tidak ada d
i toko online dan toko fisik lain.  Contoh menyediakan pembelian barang elektronik secara angsuran online.

5. Pengiriman barang
Masalah
pengeririman barang elektronik harus diperhatikan. Sebab produk elektronik cukup besar dan sangat rentan rusak jika terjadi benturan. Oleh karena itu, sobat harus menjalin kerjasama dengan perusahaan ekspedisi pengiriman yang mempunyai reputasi bagus, tepat waktu dan cepat. Supaya barang elektronik yang dipesan sesuai pesanan, selamat dan mulus di tangan konsumen.  

Peluang Usaha

Minggu, 19 Agustus 2018
0 Comments

- Copyright © Jajang Somantri 17 - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -