Minggu, 19 Agustus 2018
Materi
pembelajaran:
1.Menguraikan Pengertian peluang usaha
2.Menguraikan sumber peluang usaha
3.Menganalisis peluang usaha
4.Menguraikan risiko usaha
5.Mencontohkan peluang usaha sesuai program
keahlian
6.Merencanakan peluang usaha di lingkungan sekolah dan
tempat tinggal
7.Mencontohkan spesifikasi produk pada peluang
usaha tersebut
1.Pengertian
peluang usaha
Kata Peluang jika dalam bahasa Inggris yaitu “Opportunity”, dapat
diartikan sebagai Kesempatan yang muncul suatu kejadian ataupun
momen. Istilah Peluang Usaha sendiri terdiri dari 2 (dua) kata yaitudari suatu kejadian ataupun momen.
Istilah Peluang Usaha sendiri terdiri dari 2 (dua) kata yaitu dari kata Peluang
dan kata Usaha. Kata Peluang dapat diartikan sebagai kesempatan yang datang
atau sesuatu yang terjadi yang bisa menghasilkan keuntungan. Sedangkan Kata
Usaha dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk mengarahkan
tenaga dan pikiran dalam mencapai target atau tujuan.
Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud Peluang Usaha adalah
suatu kesempatan yang datang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan
keuntungan. Atau dapat didefenisikan juga sebagai kesempatan yang muncul pada
waktu tertentu yang dapat memberikan kesempatan besar untuk memperoleh
keuntungan, jika dalam kesempatan itu dilakukan suatu tindakan dengan
mengarahkan tenaga dan pikiran.
(http://www.pengertianku.net/2016/11/pengertian-peluang-usaha-secara-umum-dan-contohnya.html)
-Menurut para ahli
§
Arif F.
Hadiparanata: Peluang
usaha adalah sebuah resiko yang harus diambil dan dihadapi untuk mengelola dan
mengatur segala urusan yang ada hubungannya dengan finansial.
§
Thomas
W. Zimmerer: Peluang
usaha adalah sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari
§
Robbin
and Coulter: Peluang
usaha adalah sebuah proses yang melibatkan invidu atau kelompok yang
menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai tumbuh guna
memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan.(http://www.bisnisme.com/pengertian-peluang-usaha-menurut-ahli-beserta-contohnya/)
2.Sumber
peluang usaha
1.Peluang dari Diri Sendiri
Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannya adalah peluang yang bersumber dari dalam diri sendiri. Alasannya adalah sebagai berikut:
Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannya adalah peluang yang bersumber dari dalam diri sendiri. Alasannya adalah sebagai berikut:
- Usaha
membutuhkan proses yang panjang dan bahkan bisa seumur hidup sehingga
harus membuat Anda bahagia dan sukses.
- Usaha
membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi, sehingga kunci
kesuksesannya adalah Anda mencintai pekerjaan atau usaha tersebut.
- Kesuksesan usaha
adalah akumulasi dari kesuksesan menaklukkan kegagalan demi kegagalan
hingga semuanya bisa terwujud. Untuk itu, bila Anda mampu mengerjakan,
terampil, ahli, dan memiliki pengetahuan yang cukup, maka Anda akan cepat
sukses. Usaha itu yang penting bersumber dari apa yang Anda punyai bukan
yang orang lain miliki (foto copy).
image source: puducherry.locanto.in
Salah satu peluang yang berasal dari diri Anda adalah sebagai berikut:
a. Hobi
Hobi bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam
berwirausaha, bahkan usahanya bisa berkembang dan tumbuh pesat.
Contoh:
Contoh:
- Bill Gates yang
hobi mengotak-atik komputer, beranggapan bahwa mesin main frameyang
diciptakan oleh IBM terlalu besar. Kemudian dia berpikir dan memperoleh
inspirasi.
- Banyak orang
kesulitan untuk menggunakan mesin komputer yang besar, sebagian besar
orang ingin komputer yang praktis, kecil, bisa diletakkan di atas meja
canggih.
- Ketidaksempurnaan
sistem operasi yang ada dalam komputer telah menginspirasikannya untuk
menciptakan DOS (Disk Operating System) yang kemudian berkembang
menjadi Windows.
- Dari gang septi
Caladi No. 59, Marius Widyarto terinspirasi untuk membuat usaha kaos.
Dengan berbekal hobi menyablon kaos, dia mulai memasarkan kaos produksinya
pada teman-temannya. Ternyata banyak banyak temannya yang tertarik, dan
mengira bahwa kaos tersebut berasal dari luar negeri. Inilah cikal bakal
dari bisnis kaos yang terkenal dengan merk C59.
b.
Keahlian
Keahlian yang Anda miliki
dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan bidang
keahlian.
Contoh:
Pendiri dan pencipta mesin pencari (search engine) Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin yang ahli dalam matematika dari Stanford University, menemukan peluang usaha dari masalah dan kesulitan yang mereka hadapi.
c. Pengetahuan dan latar
belakang pendidikan
Pengetahuan dan latar
belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling potensial untuk
menemukan peluang emas karena Anda sudah mengetahui, mempelajari dan memahami
bidang yang Anda tekuni.
Contoh:
Contoh:
- Seorang lulusan
tata boga, menemukan peluang usaha dengan cara berkreasi membuat makanan
dan minuman yang belum pernah ada (teori ketidaksempurnaan dan berpikir
berbeda) untuk ditawarkan dan dicoba oleh teman-temannya (riset dan trial) hingga
ia tahu jenis makanan dan minuman yang disenangi orang banyak.
- Seseorang
lulusan SMK jurusan teknik mesin yang terus mendalami bidang perbaikan
motor atau mobil, akhirnya memahami bahwa usaha itu bersumber dari
banyaknya keluhan dan kesulitan yang dihadapi pemilik motor atau mobil.
Oleh karena itu, akhirnya ia hanya terfokus pada bidang tersebut.
Misalnya, jasa AC mobil, aksesoris, perbaikan mesin motor, modifikasi
motor dan mobil, pengecatan, atau yang lainnya.
2. Peluang dari Lingkungan
Banyak peluang dan inspirasi
yang timbul dari lingkungan, antara lain:
- Usaha atau
bisnis orang tua. Dalam diskusi setiap harinya, orang tua Anda sering
mencerikan kesulitan-kesulitan bisnisnya. Hal itu dapat mendatangkan
inspirasi bila Anda hubungkan dengan latar belakang pendidikan, hobi,
pengetahuan, dan keahlian yang Anda miliki.
- Lingkungan
rumah, yaitu tetanggga, teman sekolah, dan teman main.
Contoh:
Bob Sadino mendapatkan inspirasi dan ide usahanya dari lingkungan tempat ia tinggal dan dari hal-hal yang setiap hari ia lakukan hingga menjadi sebuah peluang usaha. Diawali dari tetangganya, ia mendapatkan 50 ekor ayam hingga menghasilkan telur yang yang ditawarkan pada kaum ekspatriat di daerah Kemang. Lingkungan ekspatriat ternyata sangat peduli dengan faktor higienis, kebersihan, dan bebas pestisida. Inilah yang menginspirasinya untuk mengembangkan kebun sayur-sayuran organik dengan cara hidroponik. (Ambadar, et.al. 2003) - Saat Anda
berkunjung keberbagai tempat.
3. Peluang dari perubahan yang Terjadi
1.Perubahan lingkungan. Misalnya, terjadi pembangunan perumahan baru di sekitar kompleks tempat tinggal Anda, berarti terjadi perubahan jumlah penduduk yang mengakibatkan perubahan tingkat permintaan kebutuhan setiap keluarga. Muncullah peluang untuk mendirikan usaha baru guna memenuhi permintaan tersebut, seperti bisnis bengkel, servis komputer, bisnis renovasi, kebutuhan rumah tangga, toko buku dan toko kelontongan, mini market, transportasi, dan lain sebagainya.
2.Perubahan musim.
3.Perubahan gaya
hidup.
4.Perubahan tingkat
kebutuhan tentang kesehatan, gaya hidup, dan pola makan masyarakat umumnya.
5.Perubahan tingkat
pekerjaan yang semakin tinggi (berat), sehingga kebutuhan akan hiburan semakin
tinggi pula.
6.Perubahan
teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan teknologi mobile phone (HP)
dan internet sehingga memunculkan sistem penjuan online (toko online).
7.Perubahan jumlah
laju pertumbuhan kendaraan yang akan memunculkan peluang penjualan suku cadang,
asuransi, aksesoris, dan bengkel.
4. Peluang dari Konsumen
Suara-suara konsumen yang dapat menciptakan peluang baru di antaranya :
1.Keluhan-keluhan konsumen
2.Saran-saran
konsumen
3.Permintaan khusus
konsumen dan calon konsumen
4.Angan-angan yang
diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu.
5.Harapan dari
konsumen terhadap produk atau jasa Anda.
5. Peluang dari Gagasan Orang lain
Gagasan Orang lainyang bersifat orisinal yang akan memunculkan sebuah peluang baru pula. Contohnya: Teman Anda mempunyai ide agar sampah di sekolah tidak dibuang sembarangan dan dipisahkan menjadi sampah organik dan non-organik. Ide ini dapat dijadikan peluang bagi Anda untuk mendaur ulang sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sesuatu yang berguna.
6. Peluang dari Informasi yang Diperoleh
Peluang dari Informasi yang diperoleh, antara lain:
1.Anda memperoleh informasi tentang produk baru yang sedang tren dan mengetahui cara membelinya. Sementara, dikota lain belum ada produk tersebut tetapi iklannya sudah diketahui oleh masyarakat disana. Ini berarti sebuah peluang karena kemampuan konektivitas, yaitu menghubungkan antara yang masih kosong dengan kebutuhan produk yang sedang tren.
Peluang dari Informasi yang diperoleh, antara lain:
1.Anda memperoleh informasi tentang produk baru yang sedang tren dan mengetahui cara membelinya. Sementara, dikota lain belum ada produk tersebut tetapi iklannya sudah diketahui oleh masyarakat disana. Ini berarti sebuah peluang karena kemampuan konektivitas, yaitu menghubungkan antara yang masih kosong dengan kebutuhan produk yang sedang tren.
2.Informasi tentang
kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tempat lain untuk produk yang
sama. Ini juga sebuah peluangkarena adanya selisih harga.
3.Informasi tentang
kebutuhan produk tertentudan Anda tahu dimana bisa memperoleh produk tersebut.
3.Menganalisis
peluang usaha
Inspirasi merupakan sumber dari peluang, dan Inspirasi bisa muncul dari
mana saja dan kapan saja,
Faktor – faktor yang mempengaruhi inspirasi :
A.Faktor internal, yang berasal dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain :
1. Pengetahuan yang dimiliki
2. Pengalaman dari individu itu sendiri
3. Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
4. Instutisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
B. Faktor eksternal, hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkansebuah inspirasi bisnis, antara lain :
1. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
2. Kesulitan yang dihadapi sehari hari
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
A. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan,
B. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis,
C. Harus bertanya kepada diri sendiri,
D. Harus mendengarkan saran-saran orang lain,
E. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi,
F. Pandai berkomunikasi.
Menganalisis Peluang Usaha dengan Analisis SWOT
Untuk dapat menganalisis peluang usaha bisa dengan menggunakan Analisis SWOT yaitu,
A. Strength adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.
B. Weakness adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha kita.
C. Opportunity adalah peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan kemampuan
D.Threat adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha.
Resep Dr.D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis
adalah sebagai berikut :
A. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
B. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
C. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik ? “.
D. Bertanya dan dengarkanlah.
E. Peluas pikiran anda
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
1. Work hard ( kerja keras )
2. Work smart ( kerja cerdas )
3. Enthusiasm ( kegairahan )
4. Service ( pelayanan )
Sumber Informasi Peluang Usaha
Persyaratan sumber informasi peluang usaha antara lain :
1. Datanya harus lengkap
2. Dapat dipercaya dan masih berlaku.
Sumber informasi peluang usaha dapat diperoleh dari :
1. Bagian pemasaran dan penjualan
2. Kedudukan perusahaan di pasar
3. Bagian pembukuan
4. Hasil penelitian pasar
5. Konsumen/Pembeli/Pelanggan dan Distributor
6. Hasil penelitian pemasaran
7. Para pesaing
8. Wilayah niaga
9. Media massa, dll
Faktor – faktor yang mempengaruhi inspirasi :
A.Faktor internal, yang berasal dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain :
1. Pengetahuan yang dimiliki
2. Pengalaman dari individu itu sendiri
3. Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
4. Instutisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
B. Faktor eksternal, hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkansebuah inspirasi bisnis, antara lain :
1. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
2. Kesulitan yang dihadapi sehari hari
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
A. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan,
B. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis,
C. Harus bertanya kepada diri sendiri,
D. Harus mendengarkan saran-saran orang lain,
E. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi,
F. Pandai berkomunikasi.
Menganalisis Peluang Usaha dengan Analisis SWOT
Untuk dapat menganalisis peluang usaha bisa dengan menggunakan Analisis SWOT yaitu,
A. Strength adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.
B. Weakness adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha kita.
C. Opportunity adalah peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan kemampuan
D.Threat adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha.
Resep Dr.D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis
adalah sebagai berikut :
A. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
B. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
C. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik ? “.
D. Bertanya dan dengarkanlah.
E. Peluas pikiran anda
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
1. Work hard ( kerja keras )
2. Work smart ( kerja cerdas )
3. Enthusiasm ( kegairahan )
4. Service ( pelayanan )
Sumber Informasi Peluang Usaha
Persyaratan sumber informasi peluang usaha antara lain :
1. Datanya harus lengkap
2. Dapat dipercaya dan masih berlaku.
Sumber informasi peluang usaha dapat diperoleh dari :
1. Bagian pemasaran dan penjualan
2. Kedudukan perusahaan di pasar
3. Bagian pembukuan
4. Hasil penelitian pasar
5. Konsumen/Pembeli/Pelanggan dan Distributor
6. Hasil penelitian pemasaran
7. Para pesaing
8. Wilayah niaga
9. Media massa, dll
Analisis Peluang Usaha berdasar jenis Produk/Jasa
A. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
B. Modal,apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
C. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut :
A. Pengaruh lingkungan sekitar.
B. Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
C. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
D. Banyak sedikitnya pesaing.
E. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
Contoh peluang usaha dibidang Jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut :
1. Jasa servis
2. Jasa hiburan
Contoh : Bioskop, Kafe, Layar Tancap, dan sebagainya.
3. Jasa transportasi
Contoh : Menyediakan Angkutan antar jemput anak sekolah, Rental Mobil, dan sebagainya.
Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan daya beli Konsumen.
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan Observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara :
A. Mengadakan pengamatan langsung ke pasar,
B. Melakukan wawancara,
C. Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.
Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut :
A. Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
B. Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat.
C. Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
A. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
B. Modal,apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
C. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut :
A. Pengaruh lingkungan sekitar.
B. Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
C. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
D. Banyak sedikitnya pesaing.
E. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
Contoh peluang usaha dibidang Jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut :
1. Jasa servis
2. Jasa hiburan
Contoh : Bioskop, Kafe, Layar Tancap, dan sebagainya.
3. Jasa transportasi
Contoh : Menyediakan Angkutan antar jemput anak sekolah, Rental Mobil, dan sebagainya.
Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan daya beli Konsumen.
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan Observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara :
A. Mengadakan pengamatan langsung ke pasar,
B. Melakukan wawancara,
C. Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.
Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut :
A. Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
B. Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat.
C. Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
Menganalisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha diantaranya sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Adanya Visi, Misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha.
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha.
4. Adanya SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal dan didukung teknologi yang tinggi.
5. Adanya manajemen usaha yang baik.
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa.
7. Adanya dana yang cukup.
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha.
9. Adanya minat terhadap bidang usaha.
10. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
11. Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.
Seorang pelaku bisnis bisa gagal desebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
2. Kurangnya perhatian dan kurang memberikan komitmen yang penuh kepada usahanya
3. Lemahnya system control
4. Kurangnya modal
5. Kalah bersaing
Persiapan dan langkah – langkah menganalisis peluang usaha
Persiapan dan langkah langkah, antara lain sebagai berikut :
A. Membuat sketsa bidang usaha yang hendak ditekuninya
B. Penyedian modal
C. Mengurus izin usaha
D. Menyiapkan tenaga kerja
E. Menyiapkan sarana dan prasarana
F. Menyiapkan bahan baku
G. Menetapkan lokasi usaha
H. Menetapkan metodologi usaha
I. Menetapkan teknologi usaha
J. Menetapkan manajemen usaha
K. Mencari mitra usaha
Keberhasilan Usaha dan kegagalan usaha
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan delapan karakteristik Wirausaha yaitu,
1. Memiliki rasa bertanggung jawab atas usaha – usaha yang dilakunkanya
2. Lebih memilih resiko yang moderat
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik segera
5. Beriorentasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh kedepan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginanya dimasa depan yang lebih baik
7. Memeiliki keterampilan dalam mengrogamisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang
Secara umum faktor keberhasilan dan kegagalan usaha akan dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut :
A. Pola pikir atau cara pandang terhadap usaha atau pekerjaan yang dijalankan
(positif atau negatif).
B. Kepuasan diri
C. Keinginan untuk maju/mencapai lebih
D. Kontrol terhadap pengeluaran
E. Budaya instan
F. Manajemen waktu (disiplin waktu)
G. Kejujuran
H. Komitmen
I. Ketekutan dan motivasi
J. Kreativitas dan inovasi
K. Refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan maupun kebiasaan.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha diantaranya sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Adanya Visi, Misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha.
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha.
4. Adanya SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal dan didukung teknologi yang tinggi.
5. Adanya manajemen usaha yang baik.
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa.
7. Adanya dana yang cukup.
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha.
9. Adanya minat terhadap bidang usaha.
10. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
11. Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.
Seorang pelaku bisnis bisa gagal desebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
2. Kurangnya perhatian dan kurang memberikan komitmen yang penuh kepada usahanya
3. Lemahnya system control
4. Kurangnya modal
5. Kalah bersaing
Persiapan dan langkah – langkah menganalisis peluang usaha
Persiapan dan langkah langkah, antara lain sebagai berikut :
A. Membuat sketsa bidang usaha yang hendak ditekuninya
B. Penyedian modal
C. Mengurus izin usaha
D. Menyiapkan tenaga kerja
E. Menyiapkan sarana dan prasarana
F. Menyiapkan bahan baku
G. Menetapkan lokasi usaha
H. Menetapkan metodologi usaha
I. Menetapkan teknologi usaha
J. Menetapkan manajemen usaha
K. Mencari mitra usaha
Keberhasilan Usaha dan kegagalan usaha
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan delapan karakteristik Wirausaha yaitu,
1. Memiliki rasa bertanggung jawab atas usaha – usaha yang dilakunkanya
2. Lebih memilih resiko yang moderat
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik segera
5. Beriorentasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh kedepan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginanya dimasa depan yang lebih baik
7. Memeiliki keterampilan dalam mengrogamisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang
Secara umum faktor keberhasilan dan kegagalan usaha akan dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut :
A. Pola pikir atau cara pandang terhadap usaha atau pekerjaan yang dijalankan
(positif atau negatif).
B. Kepuasan diri
C. Keinginan untuk maju/mencapai lebih
D. Kontrol terhadap pengeluaran
E. Budaya instan
F. Manajemen waktu (disiplin waktu)
G. Kejujuran
H. Komitmen
I. Ketekutan dan motivasi
J. Kreativitas dan inovasi
K. Refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan maupun kebiasaan.
Faktor – faktor kegagalan usaha
adalah :
A. Diabaikan oleh pemiliknya
B. Kecurangan dan pencurian
C. Kurang keterampilan dan keahlian
D. Pengalaman yang tidak seimbang
E. Masalah pemasaran
F. Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan uang yang kurang baik
G. Pengeluaran biaya yang tinggi
H. Persediaan dan peralatan yang berlebihan
I. Pengawasan persediaan yang buruk
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
A. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
B. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
C. Intropeksi diri.
D. Mendengar saran-saran orang lain.
E. Bersemangat dan bergaul.
A. Diabaikan oleh pemiliknya
B. Kecurangan dan pencurian
C. Kurang keterampilan dan keahlian
D. Pengalaman yang tidak seimbang
E. Masalah pemasaran
F. Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan uang yang kurang baik
G. Pengeluaran biaya yang tinggi
H. Persediaan dan peralatan yang berlebihan
I. Pengawasan persediaan yang buruk
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
A. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
B. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
C. Intropeksi diri.
D. Mendengar saran-saran orang lain.
E. Bersemangat dan bergaul.
4.Resiko usaha
Definisi
Resiko Usaha
Mari kita membahas kembali secara mendalam mengenai pengertian resiko
usaha. Kali ini kita akan membahas definisi resiko bisnis menurut pendapat para
ahli atau tokoh yang telah memahami dan mengerti dengan lebih baik serta
berpengalaman mengenai teori resiko usaha. Berdasarkan definisi menurut Abbas Salim, ada 3 faktor yang mempengaruhi ketidakpastian yang nantinya akan
menyebabkan resiko kerugian. Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
1.
Ketidakpastian ekonomi (economoc uncertainly caused)
2.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly
caused)
3.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human
uncertainly caused)
Selain
hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih terdapat banyak faktor resiko
usaha. Faktor yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan timbulnya resiko usaha
antara lain adalah dikarenakan oleh faktor perubahan lingkungan, sosial dan
ekonomi, gaya hidup yang meliputi tren pasar atau perkembangan, kemajuan
teknologi, dan budaya. Selain itu dari faktor individu atau sumber daya
manusia, masih terdapat kesalahan strategi dan pemasaran (marketing),
pengambilan keputusan yang tidak tepat, persiapan yang kurang matang, manajemen
serta sistem yang kurang baik dan kurang bertanggung jawab. Faktor resiko usaha
juga dapat menyebabkan kegagalan usaha jika berkaitan dengan akibat perencanaan
yang kurang matang terkait modal usaha, bakat dan keterampilan yang tidak
sesuai atau dipaksakan (tidak cocok dengan passion), kurang berpengalaman atau masih
dalam tahap coba-coba, tidak memahami bagaimana cara memasarkan produk yang
baik dan benar, serta tidak yakin dan tidak bersemangat dalam berbisnis, maka
dari itu tidak akan memiliki etos kerja yang tinggi.
Kategori Resiko Usaha
Berdasarkan kerugian yang dapat
diakibatkan, Resiko Usaha dikategorikan menjadi Resiko Spekulatif dan Resiko
Murni (Pure Risk)
A. Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif adalah
resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang. Peluang terjadinya
kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Contoh dari resiko spekulatif
adalah: pembelian saham di bursa efek. Pembelian saham di bursa efek memiliki
resiko spekulatif, karena akan ada dua peluang kemungkinan yang terjadi.
Peluang pertama adalah peluang keuntungan, keuntungan yang akan didapat oleh
pemegang saham dikarenakan telah mendapatkan pembagian keuntungan dari
perusahaan yang menerbitkan saham tersebut(dividen). Dan peluang kedua adalah
peluang kerugian, kerugian yang akan didapat oleh pemegang saham, dikarenakan
perusahaan yang menerbitkan saham yang Anda beli telah mengalami kerugian yang
besar, sehingga perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.
B. Resiko
Murni
Resiko murni adalah resiko yang
bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian. Namun apabila resiko ini
tidak terjadi, juga tidak akan menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan.
Ada dua macam akibat yang muncul dari terjadinya resiko ini, terjadinya
kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break event. Macam-macam
contoh dari resiko murni adalah seperti : pencurian, bencana alam, kebakaran
atau kecelakaan. Contoh lain dari resiko murni adalah: terjadinya suatu resiko
murni pada sebuah rumah makan yang diakibatkan dari kebakaran, rumah makan
tersebut dapat dipastikan mengalami banyak kerugian, dikarenakan seluruh
asetnya telah habis terbakar. Hanya akan ada dua macam akibat yang terjadi dari
kebakaran tersebut. Akibat yang pertama adalah tutupnya rumah makan tersebut
karena seluruh asetnya telah habis karena hangus terbakar atau ditutupnya
sementara rumah makan tersebut dikarenakan pembangunan ulang dari rumah makan
itu.
Berdasarkan kontrol, Resiko Usaha
dapat dikategorikan menjadi berikut:
A. Resiko yang dapat dikendalikan
Suatu perusahaan mengeluarkan
sebuah produk baru untuk siap dipasarkan. Setelah berbulan-bulan produk
tersebut berada dipasaran, perusahaan tak kunjung memperoleh keuntungan atau
pengembalian atas modal dari produk tersebut. Sudah dapat dibayangkan resiko
yang muncul dari kejadiaan tersebut, pasti adalah sebuah kerugian yang cukup
besar. Tetapi, resiko dari kejadian tersebut masih dapat diatasi dan
dikendalikan sebelum kerugian yang didapat oleh perusahaan semakin membengkak.
Perusahaan dapat mencari tau apa yang menjadi penyebab produk tersebut tidak
laku dipasaran, kemudian perusahaan dapat merevisi produk tersebut, atau jika
kemungkinan untuk merevisi tidak dapat dilakukan, kemungkinan selanjutnya yang
dapat dilakukan adalah berhenti untuk memasarkan produk tersebut dan mengganti
produk tersebut dengan produk yang baru.
B. Resiko yang tidak dapat
dikendalikan
Kebakaran, penipuan atau bencana
alam adalah kejadian-kejadian yang tentu tidak ada seorangpun dari kita yang
menginginkan hal tersebut untuk terjadi. kejadian-kejadian tersebut merupakan
kejadian yang tidak dapat diprediksi dan diduga sebelumnya, serta resiko dari
terjadinya kejadian tersebut merupakan resiko-resiko yang tidak dapat
dikendalikan oleh manusia. sehingga resiko ini sangat jauh berbeda dengan
resiko yang dapat dikendalikan, yang masih memiliki solusi untuk mengatasi
resiko tersebut.
Jenis Resiko
Usaha menurut Para Ahli
Telah banyak tokoh-tokoh
terkemuka yang membahas mengenai resiko usaha, tidak jarang pula yang telah
menyebutkan mengenai apa saja jenis-jenis resiko usaha tersebut. Berikut akan
dibahas satu per satu mengenai jenis-jenis resiko usaha. Jenis-jenis resiko
usaha tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Resiko Produksi
Ketika Anda memiliki jenis usaha
tertentu, misalnya saja di bidang industri clothing atau fashion yang
memproduksi baju, untuk menghasilkan jumlah produk yang banyak untuk memenuhi
permintaan pasar, maka perusahaan haruslah memiliki otomatisasi pengerjaan
untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. Namun dikarenakan prosesnya yang
otomatisasi dan menggunakan mesin, biasanya dalam prosesnya sering menjadi
tidak teliti. Sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat diteliti satu-persatu
sebelum dijual kepada konsumen. Dampaknya adalah ketika telah sampai di tangan
konsumen dan kebetulan barang atau produk tersebut ada yang cacat, maka akan
merugikan perusahaan. Karena satu complaindari
pelanggan dapat berakibat fatal bagi perusahaan jika satu pelanggan tersebut
membicarakannya kepada calon pembeli yang lain. Maka dari itu akan menimbulkan
resiko usaha. Selain faktor non-human dalam
proses produksi, faktor SDM nya juga berpengaruh. Misal untuk tanggung jawab,
etos kerja, ketelitian, ketekunan, dan lain sebagainya.
2. Resiko Pemasaran
Resiko pemasaran berkaitan erat
dengan proses marketing dan pemasaran produk. Yang perlu Anda kuasai adalah
bagaimana teknik memasarkan produk dengan efektif agar produk yang Anda
hasilkan dapat diterima dengan baik oleh pembeli. Masalah yang sering dihadapi
adalah kita sering kesulitan untuk mengusai teknik marketing yang baik. Cara
yang dapat dilakukan antara lain adalah lebuh sering mengikuti smeinar atau
workshop mengenai teknik-teknik marketing, sering membaca buku, serta belajar
langsung dari mentor atau seseorang yang telah sukses. Intinya adalah Anda
harus lebih memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan.
3. Resiko Sumber Daya Manusia
Seringkali ketika memiliki bisnis
yang telah berkembang dengan baik, Anda memerlukan bantuan untuk menjalankan
usaha tersebut. Hal yang selalu dilakukan adalah merekrut karyawan atau
pegawai. Namun seringkali masalah yang kerap terjadi adalah masalah dengan
sumber daya manusia itu sendiri. Misalnya sifat pekerja yang kurang baik
sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. Yaitu misalnya sifat dan
sikap seperti malas bekerja, kurang bertanggung jawab, tidak jujur, dan lain
sebagainya. Pada intinya hal-hal tersebut akan merugikan perusahaan. Hal yang
dapat dilakukan adalah lebih cermatd an teliti dalam menerima karyawan. Anda
dapat menerapkan misalnya beberapa test seperti test psikologi, wawancara, dan
persyaratan lain yang dilakukan terlebih dahulu sebelum menerima karyawan
tersebut untuk bekerja di perusahaan Anda.
4. Resiko Finansial
Memiliki usaha dan bisnis
berarti siap dengan resiko ketidakpastian income atau pendapatan usaha. Tidak
selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar. Perlu
diketahui bahwa resiko kerugian juga amatlah besar. Yang perlu Anda lakukan
adalah mempersiapkan diri dengan lebih baik bila kendala tersebut muncul.
Kemudian Anda harus menyiapkan langkah penyelesaiannya agar Anda tidak terus
mengalami kerugian yang signifikan dan yang akan berakibat buruk bagi
perusahaan.
5. Resiko Lingkungan
Tidak jarang resiko lingkungan
juga muncul bagi usaha Anda. Misalnya Anda memiliki jenis usaha perusahaan yang
bergerak di bidang makanan, maka Anda harus memikirkan limbah pabrik yang
dihasilkan dari perusahaan Anda. Buatlah sebisa mungkin agar lebih ramah
lingkungan dan tidak merugikan lingkungan sekitar. Contoh yang lain adalah
usaha bengkel mobil atau motor. Kerugian yang sering dialami misalnya adalah
tentang polusi suara yang dihasilkan. Anda harus dapat meminimalisir dampak
yang ditimbulkan, misalnya dengan dengan mengusahakan membangun usaha bengkel
tersebut tidak dekat pemukiman padat penduduk, dan alternatif upaya pencegahan
lainnya.
6. Resiko Teknologi
Resiko yang sering muncul lainnya
adalah mengenai resiko teknologi yang sering digunakan. Usaha yang dijalankan
biasanya selain dibantu dengan tenaga karyawan, namun juga menggunakan bantuan
mesin atau teknologi. Masalah yang sering muncul adalah waktu pemakaian alat
yang harus selalu dipantau. Jika pemakaian alat terlalu lama dan tidak
dilakukan service secara
berkala, maka kemungkinan alat akan rusak dan tidak dapat dipergunakan. Hal ini
merupakan kerugian bagi perusahaan Anda, maka dari itu perawatan alat, mesin
dan teknologi benar-benar harus diperhatikan.
7. Resiko Permintaan Pasar
Kesuksesan tidak lantas membuat
usaha Anda memiliki jaminan akan berhasil dalam jangka waktu yang lama. Anda
harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan. Mungkin pada
saat ini permintaan pasar pada prosuk yang Anda hasilkan cukup besar, namun
apakah ada jaminan bahwa 5 atau 10 tahun ke depan pasar masih menginginkan
produk Anda? Maka dari itu Anda harus selalu memikirkan inovasi-inovasi produk
yang dapat dilakukan dan melihat peluang apa yang harus Anda pertimbangkan
untuk jenis usaha berikutnya.
8. Resiko Perbaikan
Jika Anda ingin melakukan
perubahan atau perbaikan bagi bisnis Anda, maka sebaiknya lebih berhati-hati.
Anda harus melihat banyak faktor-faktor seperti kebutuhan pasar, inovasi prosuk
apakah yang akan dilakukan, dan lain sebagainya. Karena bukan tidak mungkin
perbaikan yang ingin Anda lakukan bisa berakibat buruk dan negatif bagi
perusahaan Anda. Dengan kata lain perbaikan tersebut tidak atau kurang sesuai
dengan harapan Anda. Maka dari itu, Anda harus memastikan terlebih dahulu jenis
dan prospek ke depan atas perbaikan yang ingin Anda lakukan, naik terkait
sumber daya alam, teknologi, market pasar, dan lain sebagainya.
9. Resiko Kerjasama
Memiliki partner dalam berbisnis
tidak selalu bermanfaat baik bagi usaha Anda. Anda harus memilih partner bisnis
Anda secara tepat dan hati-hati. Mulailah dengan tidak langsung mempercayai
orang yang Anda kenal kemudian Anda jadikan mitra bisnis Anda. Anda harus
mengenal terlebih dahulu orang tersebut dengan lebih baik. Hal ini diperlukan
agar dikemudian hari Anda terhindar dari resiko penipuan, dan partner yang kurang
baik sehingga berdampak merugikan perusahaan Anda.
10. Resiko Peraturan Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik,
sudah seharusnya kita menaati peraturan dan hukum yang berlaku. Terkait dengan
usaha yang dijalankan, kita juga harus mempertimbangkan usaha kita tersebut
aman. Pemerintah biasanya selalu memberikan peraturan yang mana peraturan
tersebut harus kita lakukan sebagai seorang pelaku bisnis. Pastikan jenis usaha
yang Anda jalankan tidak melanggar peraturan pemerintah sehingga Anda akan
mendapatkan jaminan usaha yang baik.
11. Resiko Pengembangan Asset
Ketika telah mencapai kesuksesan
awal, pastilah terdapat keinginan untuk scale
up. Namun Anda harus berhati-hati untuk mempertimbangkan jenis
pengembangan apa yang akan Anda dan perusahaan Anda lakukan. Terutama Anda
harus berhati-hati jika ingin mengembangkan asset Anda. Usahakan untuk melihat,
memperkirakan, serta menghitung kembali resiko apa saja yang kemungkinan akan
muncul. Sehingga jika Anda telah mengetahui hal tersebut dari awal, Anda dapat
menyipakan langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Manajemen Resiko Usaha
Untuk dapat mengatasi resiko
usaha perlu adanya sebuah strategi yang tertata dengan baik. Ilmu Risk
management atau Manajemen Resiko Usaha sudah pasti harus Anda baca sebagai
kalangan para entrepreneur. Jika Anda berani menghadapi resiko tentunya harus punya
persiapan matang sebelumnya. Berikut adalah 4 langkah mudah memanage
resiko usaha:
1. Identifikasi Resiko
Dari berbagai jenis resiko usaha
yang telah dipaparan sebelumnya, Anda dapat mencoba identifikasi kira-kira dari
jenis resiko tersebut yang dapat muncul dalam usaha Anda adalah yang mana.
Terkadang proses ini terlalu menjemukan karena ternyata resiko yang Anda
bayangkan sebelumnya dapat muncul lebih banyak. Namun ketika resiko ini lebih
sedikit dampaknya daripada keuntungan tentunya Anda tidak akan sia-sia berusaha
untuk mengatasi resiko ini. Inti dari proses ini adalah dibuatnya sebuah
daftar dari setiap resiko yang dapat terjadi pada usaha Anda.
2. Ranking Berdasar Kerugian
Setelah memiliki daftar tentang
berbagai resiko usaha, saatnya Anda menganalisa dan mengurutkannya berdasarkan
dampak terburuk. Anda harus fokus pada resiko yang paling besar akibatnya dan
paling sering dialami terutama terhadap jenis usaha Anda yang serupa. Cari apa
saja dampaknya terhadap Anda, terhadap karyawan, terhadap kelangsungan
perusahaan dan bahkan terhadap lingkungan.
3. Control Resiko
Daftar dengan berbagai resiko ini
tidak akan berarti jika tidak ada rencana aksi yang dapat dilakukan untuk
penganggulangannya. Dalam menyikapi resiko usaha terdapat 5 bentuk sikap:
a. Risk Avoidance (Menghindari
Resiko).
Sikap berikut sering kali tidak
efektif karena dengan menghindari resiko ini berarti Anda tidak berani
mengambil kesempatan untuk berusaha dan mengatasi resiko, Anda bahkan tidak
belajar akan apapun. Tindakan ini berarti Anda tidak melakukan tindakan
yang dapat menyebabkan resiko tersebut terjadi, termasuk tidak jadi melakukan
suatu strategi usaha yang telah disusun.
b. Risk Reduction (Mengurangi
Resiko).
Hal ini berarti mencari sebuah
tindakan untuk mengurangi kerugian dari sebuah resiko yang dapat terjadi.
Kemungkinan resiko terjadi tetap ada namun dampaknya sebisa mungkin
diminimalisir. Misalnya, sistem alarm pendeteksi kebakaran, kebakaran
tetap dapat terjadi namun resiko kerugian dapat dikurangi dengan sistem ini.
c. Risk Transfer (Memindahkan
Resiko).
Selain menghindari dan mengurangi
resiko, kita juga bisa mengalihkan resiko. Kita bisa mengalihkan tanggung jawab
kepada pihak lain dengan membayar jasa tersebut. Contoh jika Anda memiliki
perusahaan barang pecah belah dan harus mengirimkannya ke tempat yang cukup
jauh dan jalan yang kurang memadai, daripada Anda sendiri atau karyawan sendiri
yang mengantar lebih baik Anda memilih membayar jasa pengantar yang memiliki
asuransi barang pecah belah. Tentu resikonya akan Anda pindahkan ke pihak
pengantar ini.
d. Risk Retention (Menerima
Resiko).
Menerima artinya Anda hanya bisa
merelakan kerugian tersebut terjadi. Sikap ini tentunya diambil jika tidak ada
cara lain untuk menghadapinya. Contohnya jika Anda salah menghitung uang atau
salah mengirim barang tentunya kerugian mau tidak mau harus Anda terima. Perlu
diingat pula jika dampak kerugiannya terlalu besar maka lebih baik menghindari
daripada menerimanya.
4.
Monitoring dan Review
Setelah Anda berhasil
mengidentifikasi Resiko dan memilih strategi yang dapat diterapkan untuk setiap
resiko, saatnya Anda untuk selalu waspada akan segala isu yang ada. Sebuah Isu
adalah sebuah gejala dari datangnya sebuah resiko atau bahkan krisis yang
akan melanda. Sebuah isu tentu tidak selalu memiliki gejala tapi setidaknya
setelah mengenal jenis-jenis resiko usaha ini maka Anda akan tahu dimana
fokus Anda akan tertuju jika resiko tersebut terjadi. Jika sebuah isu
tersebut telah menjadi resiko yang sebenarnya dan mendatangkan krisis saatnya
Anda meresolusi atau mengevaluasi apakah tindakan Anda terhadap resiko tersebut
berhasil sesuai yang Anda rencanakan atau tidak. Setidaknya setelah Anda
berhasil mendapatkan hasil review ini akan Anda jadikan bahan pembelajaran
untuk dapat lebih baik jika menghadapi resiko ini kembali.
Manfaat Melakukan Analisa dan Manajemen Resiko Bisnis
1. Sebagai Bahan Evaluasi dan
Keputusan Usaha
Evaluasi adalah proses penilaian
dan pengukuran evektifitas strategi yang telah digunakan dan yang telah
dilakukan di masa yang telah lalu untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan.
Hasil dari analisa resiko bisnis, akan menjadi sebuah bahan bagi Anda untuk
mengevaluasi apakah cara-cara yang telah Anda lakukan selama ini adalah
cara-cara yang sudah benar dan tepat untuk mencapai tujuan Anda ataukah belum.
Serta agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama, yang pernah Anda lakukan
di masa yang lalu sehingga menyebabkan Anda terhambat untuk mencapi
tujuan Anda. Dengan adanya evaluasi, akan lebih mempermudah Anda untuk dapat
membuat suatu keputusan usaha yang lebih tepat.
2. Peningkatan Produktifitas dan
Keuntungan
Produktivitas merupakan suatu
kegiatan produksi yang menjadi sebuah ukuran bagaimana baiknya sumber daya
diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Melalui manajemen
resiko bisnis yang Anda lakukan, akan membuat Anda lebih berhati-hati dan jeli
dalam menjalankan bisnis Anda, agar tidak jatuh kedalam lubang yang sama.
Otomatis akan ada peningkatan produktifitas yang terjadi, serta keuntungan yang
diperoleh akan ikut meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya manajemen resiko
bisnis yang dilakukan.
3. Memudahkan Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah perhitungan
kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Estimasi biaya adalah hal yang sangat penting dalam sebuah bisnis.
Ketidakakuratan estimasi biaya dapat memberikan dampak yang negatif bagi
pihak-pihak yang terlibat dan untuk berjalannya proses produksi itu sendiri,
seperti terhambatnya proses produksi dalam suatu perusahaan. Dengan
adanya analisa serta manajemen resiko bisnis, akan mempermudah Anda untuk
menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan, seperti : estimasi biaya produksi
usaha Anda.
4. Bentuk Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
Tanggung jawab sosial dan
lingkungan perusahaan adalah tanggung jawab perusahaan kepada konsumen, karyawan,
pemegang saham dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan ini, berhubungan erat
dengan pembangunan berkelanjutan. Banyak sekali argumen-argumen yang ada, yang
mengatakan bahwa suatu perusahaan tidak boleh memutuskan sebuah keputusan hanya
berdasarkan pada faktor keuangan, yang hanya akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan itu sendiri tetapi juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan, baik untuk saat ini maupun saat yang akan datang. Berikut adalah
jenis peranan tanggung jawab sosial perusahaan :
·
Tanggung jawab terhadap konsumen
Tanggung jawab perusahaan
terhadap konsumen sangat luas, tidak hanya sekedar menyediakan barang atau jasa
yang konsumen butuhkan tetapi perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk
menjamin keselamatan konsumen, ketika menggunakan atau mengomsumsi produk atau
jasa yang dihasilkan melalui proses produksi perusahaan.
·
Tanggung jawab terhadap karyawan
Perusahaan memiliki tanggung
jawab penuh untuk keselamatan seluruh karyawannya selama proses produksi
berlangsung. Beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya
adalah dengan memeriksa seluruh mesin dan peralatan produksi, untuk memastikan
semuanya berfungsi dan berjalan dengan baik serta menyediakan dan mengharuskan
para karyawan untuk menggunakan perlengkapan-perlengkapan kerja, seperti:
kacamata dan masker guna untuk menghindari cidera dalam kerja.
·
Tanggung jawab terhadap pemegang saham
Perusahaan bertanggung jawab
untuk memberikan rasa puas bagi para pemegang saham. Ada berbagai macam cara
yang dapat digunakan untuk memberikan rasa puas bagi para pemegang saham,
diantaranya adalah: meningkatkan jumlah produksi yang paling banyak memberikan
keuntungan di perusahaan atau dengan mengoptimalkan kerja para karyawan
perusahaan.
·
Tanggung jawab terhadap lingkungan
Polusi udara, polusi air, dan
polusi tanah adalah contoh-contoh dampak negatif bagi lingkungan yang
diakibatkan melalui proses produksi dari suatu perusahaan. Perusahaan tentu
juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungannya. tetapi sayangnya, di
jaman seperti sekarang ini, masih kecil kesadaran dari para pengusaha akan cara
memproduksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan. padahal
sebenarnya, mereka memiliki porsi tanggung jawab yang sama akan lingkungan
mereka.(
http://ciputrauceo.net/blog/2015/5/22/pengertian-resiko-usaha)
5.Mencontohkan
peluang usaha sesuai program keahlian
Bisnis elektronika merupakan salah satu bisnis yang
sangat menjanjikan karena pemainnya masih belum begitu banyak. Oleh karena itu
peluang sukses melalui bisnis ini juga sangat tinggi. Nah, berikut ini adalah
beberapa peluang bisnis atau peluang usaha yang bisa didapat dari hobi
elektronika dan kelistrikan.
1. Servis Alat Elektronik
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa seorang teknisi
elektronika pasti mahir dalam memperbaiki berbagai macam alat elektronik. Bagi
anda yang memiliki kemampuan teknik elektronika yang mumpuni, bisa coba buka
jasa servis atau perbaikan alat-alat elektronik. Bisnis ini terbilang mudah dan
menjanjikan dan tidak memerlukan modal yang besar.
2.
Jual Komponen Elektronika
Untuk anda yang hobi elektronika dan suka berjualan, bisa
coba mulai menjual komponen-komponen elektronika. Untuk berjualan komponen
elektronika anda tidak perlu membangun sebuah toko atau sewa ruko yang pasti
memerlukan biaya yang besar. Untuk mensiasatinya, anda bisa coba memanfaatkan
media online sebagai cara pemasaran anda. Selain lebih murah, jangkauannya pun
juga lebih luas.
3.
Jasa Buat Rangkaian
Saat ini banyak sekali orang yang mencari alat-alat
elekronika melalui media online. Jika anda memiliki kemampuan merakit komponen
elektronika yang baik, coba buka jasa pembuatan rangkaian atau kit modul
tertentu seperti rangkaian power bank, sampai dengan charger untuk mengisi aki
otomatis.
4.
Buka Pelatihan
Memiliki kemampuan teknisi elektronika yang mumpuni bisa
anda manfaatkan untuk membuka pelatihan bagi para teknisi elektronika pemula.
Untuk tahap percobaan, anda tak perlu mematok biaya yang mahal terlebih dahulu.
Setelah pelatihan anda memiliki nama di masyarakat, barulah anda mulai beraksi.
5.
Jual Beli Barang Elektronik
Saat ini banyak situs ecommerce seperti tokopedia dan
lain-lain yang bisa anda manfaatkan untuk melakukan jual beli barang elektronik
baik yang baru ataupun yang bekas. Anda bisa beli barang elektronik rusak
dengan harga murah, lalu anda perbaiki dan jual dengan harga yang lebih tinggi.
( https://www.kompasiana.com/maspermono/56b7552a26b0bd851433e932/5-peluang-usaha-dibalik-hobi-elektronika)
6.
Merencanakan peluang usaha di lingkungan sekolah dan tempat tinggal
1.
Membuka Usaha Toko Alat Tulis,Jasa Fotocopy,Warnet,dan percetakan
Salah satu
usaha yang sangat sesuai dan menjanjikan jika dijalankan dilingkungana dekat
sekolahan adalah usaha berjualan alat tulis. Usaha yang satu ini jelas sangat
dibutuhkanbukan. Para siswa pasti membutuhkan alat tulis entah itu pulpen,
penggaris, buku dan lain sebagainya.
Fotoocopy
adalah jasa yang sangat dibutuhkan dilingkungan sekolahan dan dilingkungan
tempat tinggal tidak hanya siswa sekolah yang membutuhkan jasa fotocopy, bahkan
bapak/ibu guru juga pasti memerlukan jasa fotocopy ini. Sehingga usaha ini
layak anda coba jalankan jika tempat tinggal anda dekta dengan lingkungan
sekolahan.
Peluang
Usaha berikutnya yang bisa kita jalankan dilingkungan sekitar sekolahan dan
tempat tinggal adalah usaha warnet dan percatakan, paling baik di jalankan
diwilayah sekolah setingkat menengah hingga perguruan tinggi karena siswa
seingkat ini sangat banyak banyaknya tugas atau laporan yang harus di kerjakan
baik itu laporan pkl, tugas akhir, jilid dan lain sebagainya.
2.
Kantin (warung makanan)
Sepertinya
jasa yang satu ini tidak bisa dipisahkan oleh sekolahan, kantin dan ibu kantin
adalah dua tokoh yang paling disukai oleh siswa. Selain itu salah satu tempat
paling strategis dalam usaha kuliner ini tentu saja dilingkungan sekolahan
karena saat jam istirahat akan banyak siswa pergi membeli makanan. Anda bisa
menjual aneka macam kuliner, baik itu makanan maupun minuman.
Usaha ini
juga menguntungkan untuk ditempat tinggal karena jika ada ibi ibu yang tidak
bisa/rtidak ingin masak tinggal membeli saja di kantin kita.
3.
Menjual Buku
Penting
untuk diketahui banyak sekali bubu buku bacaan atau buku pelajaran yang
dibutuhkan siswa atau pelajar, dan jika diperpustakaan tidak ada atau siswa
mendapat tugas dari guru pasti tepat yang pertama didatangi adalah toko buku
pelajaran. Anda bisa juga menjual buku buku bacaan lain seperti novel, buku
cerita dan buku buku lain yang kira kira disukai dan dibutuhkan oleh para
siswa.
4.
Mendirikan Usaha Kos kosan
Usaha kos
cocok didirikan dilingkungan sekolah atau kampus, karena siswa yang biasanya
sudah kos dan tinggal senditi adalah setingkat SMP,SMA, dan kuliahan. Namun
anda harus melihat terlebih dahulu para siswa yang ada di sekolahan tersebut,
dari mana mereka berasal.
Pada umumnya, sekolahan terkenal dan memiliki reputasi tinggi dipilih para siswa mekipun jarak rumah dengan sekolah yang jauh dengan begitu mereka harus kos atau tinggal diasrama. Tentu saja hal imi akan menjadi peluang bagi usaha anda, anda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan cara mendirikan kos-kosan.
Pada umumnya, sekolahan terkenal dan memiliki reputasi tinggi dipilih para siswa mekipun jarak rumah dengan sekolah yang jauh dengan begitu mereka harus kos atau tinggal diasrama. Tentu saja hal imi akan menjadi peluang bagi usaha anda, anda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan cara mendirikan kos-kosan.
5. Membuka Usaha Peralatan Pendukung
Toko
peralatan pendukung yang saya maksud disini adlah toko penjual peralatan
pendukung untuk sekolahandan rumah tangga, contohnya seperti toko piala,
peralatan olah raga,ekstrakulikulir seperti peralatan musik, alat rumah tangga
dan lain lain.
6.
Jasa ojek
Umumnya jasa
ini di butuhkan oleh siswa-siswi sekolahan dan masyarakat.Biasanya orang tua
yang kerja tidak memiliki waktu untuk menjemput anak dari sekolahan dan disini
anda bisa menawakan jasa anda.
7.Menjual
Mainan
Untuk Usaha
ini hanya bisa dijalankan disekitar sekolah tingkatan bawah seperti TK dan SD,
namun toko mainan ini akan menjadi produk yang paling potensial karena paling
di senangi anak-anak. Jajakan mainan dengan harga yang tidak terlampau mahal,
karena biasanya siswa yang bersekolah tidak membawa uang jajan yang besar dan
sediakan selalu mainan yang baik dan tidak membahayakan.
Selain ide
usaha yang cocok ada beberapa hal yang harus anda perhatikan saat membuka usaha
atau menjual dagangan dilingkungan sekolah. Diantaranya adalah harga yang anda
tawarkan jangan terlalu mahal, sesuaikan dengan kantong para pelajar. Layani
anak anak dengan ramah dan Jangan pernah sekali kali galak terhadap anak karena
anak anak palik tidak suka dengan penjual yang galak.
8.Membuka pangkas rambut
Usaha ini
lumayan menguntungkan karena semua orang perlu dicukur,dan modalnya juga tidak
terlalu besar asal mempunyai keterampilan mencukur yang baik.
9.Usaha konter pulsa
Ini
merupakan usaha yang menguntungkan karena setiap orang yamng mempunyai HP psti
perlu pulsa dan kuota untuk berhubungan jarak jauh.
7. Mencontohkan spesifikasi produk pada peluang
usaha tersebut
Buka
Bisnis Elektronik untuk Pemula dengan Modal Kecil
Dalam membuka usaha elektronik tidaklah mudah. Apalagi bagi seorang pemula. Diperlukan tahapan dan langkah-langkah dalam memulai usaha elektronik. Untuk lengkapnya berikut ini cara buka bisnis elektronik untuk pemula dengan modal kecil dari awal sampai siap buka, antara lain:
1. Menentukan jenis produk
Ada banyak jenis barang elektronik yang bisa sobat jual secara online dan offline. Seperti kulkas, penanak nasi, playstation, oven, blender, mixer, kipas angin, mesin cuci, laptop, komputer, televisi, antena parabola beserta receiver, radio, air conditioning atau penyejuk ruangan, audio system hingga perabotan rumahtangga lainnya.
Dalam menentukan jenis produk maka anda harus memilih jenis produk elektronik yang sedang booming dan laris manis. Contohnya game console seperti PS yang sedang marak belakangan ini. Para penggemar game online di tanah air sangat besar di Indonesia dan seluruh dunia sehingga pangsa pasar penjualan game console luas sekali. Keuntungan dari berjualan game console misal playstation secara online cukup besar perhari.
2. Persiapan Modal
Setelah menentukan jenis produk elektronik yang hendak dijual baik itu satu macam atau beberapa macam, langkah berikutnya mempersiapkan modal usaha. Untuk membuka usaha elektronik dengan satu macam maka dibutuhkan modal kecil. Sebaliknya jika anda membuka usaha toko elektronik secara fisik dan online dengan berbagai macam barang elektronik yang dijual secara lengkap maka membutuhkan modal usaha yang cukup besar.
Untuk memperoleh modal usaha yang lumayan besar bagi pendirian toko elektronik online dan nyata maka anda bisa membuat proposal usaha elektronik. Kemudian mengajukan pinjaman uang kepada anggota keluarga, teman, sahabat, investor, kenalan dan lain sebagainya. Lalu langkah terakhir bisa mengajukan pinjaman modal usaha ke lembaga perbankan. Seperti bank mandiri, BRI, BNI dan bank lainnya.
Pendek kata, membuka usaha elektronik secara nyata dan online membutuhkan modal usaha yang besar. Untuk toko elektronik online pastikan mempunyai tampilan web dan desain yang bagus dan terlihat profesional serta dapat dipercaya. Anda bisa menggunakan jasa desainer website yang handal yang bisa dicari di mbah google. Selain itu, persiapkan modal usaha untuk menggaji karyawan bagian teknologi informasi dan bagian marketing.
Usaha Elektronik Tanpa Modal
Anda bisa saja menjalankan usaha elektronik tanpa modal. Namun anda terlebih dahulu harus mempunyai kenalan atau relasi terhadap distributor elektronik dan pemilik produk elektronik. Sehingga bisa menjalin kerjasama saling menguntungkan sistem konsinyasi. Dimana pemilik barang elektronik baik itu importir maupun produsen menitipkan produknya kepada anda. Tugas anda hanyalah menjualkan barang elektronik tersebut dengan selisih keuntungan sesuai yang diinginkan. Cara penjualan barang elektronik bisa secara online dan offline. Jika ada barang elektronik yang telah terjual maka anda tinggal menyetorkan uang hasil penjualan produk tersebut.
Cara lain usaha elektronik tanpa modal adalah jualan barang elektronik secara dropship. Terlebih dahulu anda mencari supplier produk elektronik yang terpercaya dan fast respon. Kemudian menjalin kerjasama sistem dropship. Selanjutnya tugas anda hanyalah mengupload foto produk elektronik yang dijual di media sosial, marketplace, blog dan lain-lain untuk tercipta penjualan. Setelah ada pemesanan barang elektronik maka anda bisa menghubungi supplier untuk mengirimkan barang elektronik bersangkutan ke alamat pemesan atas nama anda. Bagaimana mudah kan?
Kelebihan usaha jualan elektronik secara online adalah mempunyai tempat display produk elektronik secara tak terbatas. Apalagi sekarang sudah ada aplikasi scrape yang bisa mengupload banyak gambar produk elektronik yang dijual dalam satu klik dan dimasukkan ke dalam satu situs. Walaupun usaha elektronik bisa dijalankan secara online. Namun tetap dibutuhkan toko fisik elektronik untuk mendukung penjualan online dan merasakan bentuk penampilan barang elektronik yang dijual.
3. Promosi usaha elektronik
Selepas anda mempunyai toko elektronik online dan fisik, langkah selanjutnya adalah melakukan promosi mengenai keberadaan toko online elektronik sobat dengan cara menggunakan teknik seo google, facebook marketing, memasang promosi di marketplace olx, bukalapak, tokopedia, promosi gratis di medsos seperti google plus dan twitter, yang pastinya promosi usaha diusahakan tertarget kepada pasar yang dituju.
4. Unik
Persaingan usaha toko elektronik online sangat ketat. Sehingga anda harus memberikan keunikan dari produk elektronik yang dijual. Keunikan dalam bentuk pelayanan maupun bentuk barang elektronik yang dijual. Hal ini benar benar diperlukan supaya calon pembeli mengetahui bahwa barang elektronik yang anda jual tidak ada di toko online dan toko fisik lain. Contoh menyediakan pembelian barang elektronik secara angsuran online.
5. Pengiriman barang
Masalah pengeririman barang elektronik harus diperhatikan. Sebab produk elektronik cukup besar dan sangat rentan rusak jika terjadi benturan. Oleh karena itu, sobat harus menjalin kerjasama dengan perusahaan ekspedisi pengiriman yang mempunyai reputasi bagus, tepat waktu dan cepat. Supaya barang elektronik yang dipesan sesuai pesanan, selamat dan mulus di tangan konsumen.
Dalam membuka usaha elektronik tidaklah mudah. Apalagi bagi seorang pemula. Diperlukan tahapan dan langkah-langkah dalam memulai usaha elektronik. Untuk lengkapnya berikut ini cara buka bisnis elektronik untuk pemula dengan modal kecil dari awal sampai siap buka, antara lain:
1. Menentukan jenis produk
Ada banyak jenis barang elektronik yang bisa sobat jual secara online dan offline. Seperti kulkas, penanak nasi, playstation, oven, blender, mixer, kipas angin, mesin cuci, laptop, komputer, televisi, antena parabola beserta receiver, radio, air conditioning atau penyejuk ruangan, audio system hingga perabotan rumahtangga lainnya.
Dalam menentukan jenis produk maka anda harus memilih jenis produk elektronik yang sedang booming dan laris manis. Contohnya game console seperti PS yang sedang marak belakangan ini. Para penggemar game online di tanah air sangat besar di Indonesia dan seluruh dunia sehingga pangsa pasar penjualan game console luas sekali. Keuntungan dari berjualan game console misal playstation secara online cukup besar perhari.
2. Persiapan Modal
Setelah menentukan jenis produk elektronik yang hendak dijual baik itu satu macam atau beberapa macam, langkah berikutnya mempersiapkan modal usaha. Untuk membuka usaha elektronik dengan satu macam maka dibutuhkan modal kecil. Sebaliknya jika anda membuka usaha toko elektronik secara fisik dan online dengan berbagai macam barang elektronik yang dijual secara lengkap maka membutuhkan modal usaha yang cukup besar.
Untuk memperoleh modal usaha yang lumayan besar bagi pendirian toko elektronik online dan nyata maka anda bisa membuat proposal usaha elektronik. Kemudian mengajukan pinjaman uang kepada anggota keluarga, teman, sahabat, investor, kenalan dan lain sebagainya. Lalu langkah terakhir bisa mengajukan pinjaman modal usaha ke lembaga perbankan. Seperti bank mandiri, BRI, BNI dan bank lainnya.
Pendek kata, membuka usaha elektronik secara nyata dan online membutuhkan modal usaha yang besar. Untuk toko elektronik online pastikan mempunyai tampilan web dan desain yang bagus dan terlihat profesional serta dapat dipercaya. Anda bisa menggunakan jasa desainer website yang handal yang bisa dicari di mbah google. Selain itu, persiapkan modal usaha untuk menggaji karyawan bagian teknologi informasi dan bagian marketing.
Usaha Elektronik Tanpa Modal
Anda bisa saja menjalankan usaha elektronik tanpa modal. Namun anda terlebih dahulu harus mempunyai kenalan atau relasi terhadap distributor elektronik dan pemilik produk elektronik. Sehingga bisa menjalin kerjasama saling menguntungkan sistem konsinyasi. Dimana pemilik barang elektronik baik itu importir maupun produsen menitipkan produknya kepada anda. Tugas anda hanyalah menjualkan barang elektronik tersebut dengan selisih keuntungan sesuai yang diinginkan. Cara penjualan barang elektronik bisa secara online dan offline. Jika ada barang elektronik yang telah terjual maka anda tinggal menyetorkan uang hasil penjualan produk tersebut.
Cara lain usaha elektronik tanpa modal adalah jualan barang elektronik secara dropship. Terlebih dahulu anda mencari supplier produk elektronik yang terpercaya dan fast respon. Kemudian menjalin kerjasama sistem dropship. Selanjutnya tugas anda hanyalah mengupload foto produk elektronik yang dijual di media sosial, marketplace, blog dan lain-lain untuk tercipta penjualan. Setelah ada pemesanan barang elektronik maka anda bisa menghubungi supplier untuk mengirimkan barang elektronik bersangkutan ke alamat pemesan atas nama anda. Bagaimana mudah kan?
Kelebihan usaha jualan elektronik secara online adalah mempunyai tempat display produk elektronik secara tak terbatas. Apalagi sekarang sudah ada aplikasi scrape yang bisa mengupload banyak gambar produk elektronik yang dijual dalam satu klik dan dimasukkan ke dalam satu situs. Walaupun usaha elektronik bisa dijalankan secara online. Namun tetap dibutuhkan toko fisik elektronik untuk mendukung penjualan online dan merasakan bentuk penampilan barang elektronik yang dijual.
3. Promosi usaha elektronik
Selepas anda mempunyai toko elektronik online dan fisik, langkah selanjutnya adalah melakukan promosi mengenai keberadaan toko online elektronik sobat dengan cara menggunakan teknik seo google, facebook marketing, memasang promosi di marketplace olx, bukalapak, tokopedia, promosi gratis di medsos seperti google plus dan twitter, yang pastinya promosi usaha diusahakan tertarget kepada pasar yang dituju.
4. Unik
Persaingan usaha toko elektronik online sangat ketat. Sehingga anda harus memberikan keunikan dari produk elektronik yang dijual. Keunikan dalam bentuk pelayanan maupun bentuk barang elektronik yang dijual. Hal ini benar benar diperlukan supaya calon pembeli mengetahui bahwa barang elektronik yang anda jual tidak ada di toko online dan toko fisik lain. Contoh menyediakan pembelian barang elektronik secara angsuran online.
5. Pengiriman barang
Masalah pengeririman barang elektronik harus diperhatikan. Sebab produk elektronik cukup besar dan sangat rentan rusak jika terjadi benturan. Oleh karena itu, sobat harus menjalin kerjasama dengan perusahaan ekspedisi pengiriman yang mempunyai reputasi bagus, tepat waktu dan cepat. Supaya barang elektronik yang dipesan sesuai pesanan, selamat dan mulus di tangan konsumen.